-->

Sunday, May 20, 2018

Selawat atau Sholawat (Arab: صلوات‎) adalah bentuk jamak dari kata sholat yang berarti doa atau seruan kepada Allah, yaitu mendoakan atau memohonkan berkah kepada Allah Swt. untuk Nabi dengan ucapan serta pernyataan semoga dia (Nabi) tetap damai, sejahtera, aman sentosa dan selalu mendapatkan keselamatan.

Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya, yaitu :

  • Jika shalawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi Rahmat kepada makhluk.
  • Shalawat dari Malaikat berarti memberikan ampunan atas izin Allah Swt.
  • Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti suatu do'a permohonan kepada Allah Swt. Semoga Allah swt. melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.
  • Shalawat juga berarti do'a kepada Allah Swt, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama.
  • Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah Swt., serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad Saw., bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala yang besar.
Bershalawat kepada Rasulullah adalah bukti kecintaan kita pada Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam.
Allah dan para malaikat-Nya saja bershalawat atas Rasulullah, mengapa kita sbg umat Rasulullah enggan bershalawat untuknya?

Perintah Allah SWT kepada manusia untuk bersholawat dalam surah Al-Ahzab ayat 56 :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

Berkata Al-Faqîh Ibn Hajar Al-Haitamî dalam Al-Zawâjir: “Tidak bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. ketika orang menyebut namanya, adalah merupakan dosa besar yang keenampuluh.

Dalam Hadits lain:

Artinya: “Apakah tidak lebih baik saya khabarkan ke-padamu tentang orang yang dipandang sebagai manusia yang sekikir-kikirnya? Menjawab sahabat : Baik benar, ya Rasulullah. Maka Nabi-pun bersabda : Orang yang disebut namaku dihadapannya, maka ia tidak bershalawat ke-padaku, itulah manusia yang sekikir-kikirnya.” (HR. Al-Turmudzû dari ‘Ali).

Kemudian hadis Nabi yang lain

Artinya: “Kaum mana saja yang duduk dalam suatu majelis dan melamakan duduknya dalam majelis itu, kemudian mereka bubar dengan tidak menyebut nama Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi, niscaya mereka menghadapi kekurangan dari Allah. Jika Allah meng-hendaki, Allah akan mengadzab mereka dan jika Allah menghendaki, Allah akan memberi ampunan kepada mereka. ” (HR Al-Turmudzî).


Beberapa hadits dan riwayat tentang sholawat dan keutamannya :


  • Rasulullah Saw bersabda,”Sesungguhnya manusia yang paling utama di sisiku kelak di Hari Kiamat adalah mereka yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.”(HR. At-Tirmidzi dari Ibn Mas’ud r.a)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Barangsiapa membaca shalawat kepadaku satu kali, maka Allah menurunkan sepuluh rahmat kepadanya.”(HR. Muslim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash r.a)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian semua adalah hari Jumat. Maka, perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari itu karena sesungguhnya bacaan shalawat kalian diperlihatkan kepadaku.” Para sahabat bertanya,”Ya Rasulullah, bagaimana bacaan shalawat kami diperlihatkan kepadamu, sedang jasadmu telah bercampur dengan tanah?” Beliau menjawab,”Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada bumi memakan jasad para nabi.”(HR. Abu Dawud dari Aus bin Aus r.a)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Perbanyaklah oleh kalian membaca shalawat di malam hari Jumat dan siangnya, karena shalawat kalian disampaikan kepadaku.”(HR. Ath-Thabrani)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada setiap hari Jumat, karena shalawat umatku disampaikan kepadaku setiap hari Jumat. Barangsiapa dari kaian paling banyak membaca shalawat kepadaku, maka ia adalah orang yang terdekat kedudukannya denganku.”(HR. Al-Baihaqi dari Abu Umamah r.a)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Barangsiapa bershalawat kepadaku di ari Jumat seratus kali, maka ia datang di Hari Kiamat dengan cahaya, (yang) andaikata dibagi antara makhluk semuanya, maka cahaya itu akan memenuhinya.”(HR. Abu Na’im dalam Hilyah al-Auliya dari Ali dari ayahnya dari kakeknya r.a)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Barangsiapa bershalawat kepadaku pada hari Jumat dua ratus shalawat maka diampuni baginya dosa dua ratus tahun.”(HR. Ad-Dailami dari Abu Dzar r.a)
  • Abu Hurairah r.a menuturkan bahwa ia mendengar Rasulullah Saw bersabda,”Janganlah kalian menjadikan kuburku sebagai persidangan Hari Raya. Bershalawatlah kepadaku, karena shalawat kalian sampai kepadaku di mana saja kalian berada.”(HR. An-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad, dan dishahihkan oleh An-Nawawi dari Abu Hurairah r.a)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Orang yang bakhil atau kikir adalah orang yang tidak membaca shalawat kepadaku bila mendengar namaku disebut.”(HR. At-Tirmidzi dari Ali bin Abi Thalib r.a)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Setiap kali seseorang mengucapkan salam kepadaku, maka Allah mengembalikan ruhku, sehingga aku bisa menjawab salamnya.”(HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a)
  • Dituturkan dari Fadhalah bin Ubaid r.a bahwa Rasulullah Saw mendengar seseorang berdoa sewaktu shalat, tetapi tidak mengagungkan nama Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi Saw. Rasulullah Saw bersabda,”Orang ini tergesa-gesa.” Kemudian beliau memanggilnya sambil berkata kepadanya dan kepada yang lain,”Bila salah seorang dari kalian berdoa, maka hendaklah ia memulai dengan memuji dan menyanjung Tuhannya Yang Mahasuci, kemudian membaca shalawat kepada Nabi Saw dan kemudian berdoa sekehendak hati.”(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Bershalawatlah kalian kepadaku, karena shalawat kalian menjadi zakat (yakni, pembersih dosa) bagi kalian.”(HR. Ibn Mardawaih)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Jika kalian mendengar muazin menyerukan azan, maka jawablah dengan bacaan yang sama. Sesudah selesai, bershalawatlah kalian kepadaku.”(HR Ahmad dan Muslim)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Sesungguhnya doa berhenti di antara langit dan bumi. Tidak naik barang sedikit pun darinya sampai engkau bershalawat kepada nabimu.”(HR. Ar-Tirmidzi)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Setiap doa terhalang sehingga bershalawat atas Nabi Muhammad dan keluarganya.”(HR At-Thabrani dalam kitab al-Ausath as-Safinah al-Qadiriyyah, hlm. 10)
  • Dituturkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Saw bersabda,”Di antara doa dan langit ada hijab yang menghalangi sampai dibacakan shalawat kepada Nabi Saw. Jika dibacakan shalawat kepada Nabi Saw, maka terbukalah hijab dan masuklah doa itu. Jika tidak dibacakan shalawat, maka doa itu akan kembali lagi.”(HR. Anas bin Malik dalam kitab Durrah an-Nashihin, hlm. 17)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Setiap pekerjaan yang baik dan tidak dimulai dengan hamdalah dan shalawat akan terputus dan hilang keberkahannya.”(HR. Abu Hurairah r.a)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Jika telinga salah seorang dari kalian mendengung, maka hendaklah ia mengingatku dan bershalawat kepadaku.”(HR. Ibn Sunni)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Barangsiapa bershalawat kepadaku di pagi hari sepuluh kali dan di sore hari sepuluh kali, maka ia berhak mendapatkan syafaatku di Hari Kiamat.”(Al-Hadits)
  • Dituturkan oleh Hasan bin Ali r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda,”Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku, karena sesungguhnya shalawat kalian akan memberikan ampunan bagi dosa-dosa kalian dan carilah wasilah dan derajat di sisiku. Sesungguhnya wasilah di sisi Tuhanku adalah syafaat bagi kalian.”(HR. Hasan bin Ali r.a dalam kitab Durrah an-Nashihin, hlm 110)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Barangsiapa bershalawat kepadaku di sisi kuburku, maka aku mendengarnya. Barangsiapa bershalawat kepadaku dari jauh, maka shalawat itu diserahkan oleh malaikat yang menyampaikan kepadaku, dan ia dicukupi urusan dunia dan akhiratnya, dan aku menjadi saksi dan pembela baginya.”(HR. al-Baihaqi dan al-Khathib dari Abu Hurairah r.a)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Jika sekelompok orang duduk dalam sebuah majelis, sementara mereka tidak menyebut atau mengingat Allah dan tidak bershalawat kepada nabinya (yakni, Nabi Muhammad Saw), maka mereka menderita kekurangan. Bila Allah menghendaki, niscaya Dia akan menyiksa mereka; dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia akan mengampuni mereka.”(HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud)
  • Diriwayatkan dari asy-Syafi’i dan ad-Daruquthni bahwa seseorang disuruh membaca shalawat kepada Nabi Saw sesudah ia selesai membaca talbiyahnya dalam segala keadaan.
  • Dituturkan dari Jabir r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda,”Jika sekelompok orang duduk dalam sebuah majelis dan kemudian bubar tanpa bershalawat kepadaku, maka mereka berpisah layaknya menebar bau busuk bangkai.”(HR. Jabir dalam kitab Durrah an-Nashihin, hlm. 149)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Barangsiapa bershalawat kepadaku dalam sehari seratus kali, maka Allah memenuhi baginya seratus hajat atau kebutuhan : tujuh puluh untuk akhiratnya, dan tiga puluh untuk dunianya.”(HR. Ibn an-Najjar dari Jabir r.a)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Barangsiapa bershalawat kepadaku seribu kali sehari, maka ia tak akan mati sampai ia digembirakan dengan surga.”(HR. Abu Syaikh dari Anas r.a)
  • Rasulullah Saw bersabda,”Jika seorang Muslim tidak punya sedekah, maka ucapkanlah dalam doanya : Allahumma shalli ‘ala Muhammadin ‘abdika wa rasulika wa shalli ‘alal-mu’minina wal-mu’minati wal-muslimina wal-muslimati. Sungguh yang demikian itu adalah zakat baginya.”(HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibn Majah, Ibn Hibban, dan al-Hakim dari Abu Sa’id r.a)
  • Diriwayatkan dari Rasulullah Saw bahwa beliau Saw bersabda,”Datang kepadaku Malaikat Jibril, Malaikat Israfil, Malaikat Izra’il, dan Malaikat Mika’il. Malaikat Jibril berkata,’Ya Rasulullah, barangsiapa bershalawat kepadamu sepuluh kali, maka aku akan membantunya dan menolong urusannya dalam meniti jembatan (ash-shirath).’ Malaikat Mika’il berkata,’Aku akan memberinya minum dari telagamu.’ Malaikat Israfil berkata,’Aku akan bersujud kepada Allah dan tidak akan mengangkat kepalaku sampai ia diampuni oleh Allah.’ Malaikat Izra’il berkata,’Aku akan memegang ruhnya seperti aku memegang ruh-ruh para nabi.'”(Sebuah hadits dalam kitab Durrah an-Nashihin, hlm. 33)
  • Dituturkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda,”Barangsiapa lupa bershalawat kepadaku, maka ia akan lupa jalan menuju surga.”(Hadits ini diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam Durrah an-Nashihin, hlm. 149)[].
Para ulama yang kenamaan, mempunyai sepuluh macam madzhab (pendirian) dalam masalah bershalawat kepada Nabi Saw. Dibawah ini adalah sepuluh madzhab serta pendapatnya :
  1. Madzhab Ibnu Jarîr Al-Thabarî : bershalawat kepada Nabi, adalah suatu pekerjaan yang disukai saja.
  2. Madzhab Ibnu Qashshar : bershalawat kepada Nabi suatu ibadat yang diwajibkan. Hanya tidak ditentukan qadar banyaknya. Jadi apabila seseorang telah bershalawat, biarpun sekali saja. Terlepaslah ia dari kewajiban.
  3. Madzhab Abû Bakar Al-Râzî dan Ibnu Hazmin : bershalawat itu wajib dalam seumur hidup hanya sekali. Baik dilakukan dalam sembahyang, maupun di luarnya. Sama hukumnya dengan mengucapkan kalimat tauhid. Selain dari ucapan yang sekali itu hukumnya sunnat.
  4. Madzhab Al-Imâm Al-Syâfi’i : shalawat itu wajib dibacakan dalam tasyahhud yang akhir, yaitu antara tasyahhud dengan salam.
  5. Madzhab Al-Imâm Asy-Sya’bî dan Ishâq : shalawat itu wajib hukumnya dalam kedua tasyahud, awal dan akhir.
  6. Madzhab Abû Ja’far Al-Baqîr : shalawat itu wajib dibaca di dalam sembahyang. Cuma beliau tidak menentukan tempatnya. Jadi, boleh di dalam tasyahhud awal dan boleh pula di dalam tasyahhud akhir.
  7. Madzhab Abû Bakar Ibnu Bakir: shalawat itu wajib kita membacanya walaupun tidak ditentukan bilangannya.
  8. Madzhab Al-Thahawî dan segolongan ulama Hanafiyah : bershalawat itu diwajibkan pada tiap-tiap kita mendengar orang menyebut nama Muhammad. Paham ini di ikuti oleh Al-Hulaimî dan oleh segolongan ulama Syâfi’iyyah.
  9. Madzhab Al-Zamakhsyarî. Al-Zamakhsyarî : shalawat itu dimustikan pada tiap-tiap majelis. Apabila kita duduk dalam suatu majelis, wajiblah atas kita membaca Shalawat kepada Nabi, satu kali.
  10. Madzhab yang dihikayatkan oleh Al-Zamkhsyarî dari sebagian ulama Madzhab ini berpendapat bahwa bershalawat itu diwajibkan pada tiap-tiap kita mendoa.
Maka apabila kita renungkan faham-faham yang telah tersebut itu, nyatalah bahwa bershalawat kepada Nabi itu disuruh, dituntut, istimewa dalam sembahyang dan ketika mendengar orang menyebut nama Nabi Muhammad Saw.

Adapun bacaan sholawat yang paling ringkas adalah اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ "Allahumma shallii wa sallim ‘alaa nabiyyinaa Muhammad", yang artinya “Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad) .

Sedangkan untuk bacaan sholawat dalam bentuk panjangnya adalah sebagai berikut :

1. Dari jalan Ka’ab bin ‘Ujrah

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

“Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shallaita ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid”.

Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia

2. Dari jalan Abu Humaid As Saa’diy

اللهم صل على محمد وعلى أزواجه وذريته كما صليت على إبراهيم ، وبارك على محمد وعلى أزواجه وذريته كما باركت على إبراهيم ، إنك حميد مجيد

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shol laita ‘alaa ibraahiim, wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta ‘alaa ibraahiim innaka hamiidum majiid.

Ya Allah,berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada isteri-isteri beliau dan keturunannya,sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan isteri-isteri beliau dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim,Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia

3. Dari jalan Abi Mas’ud Al Anshariy

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على آل إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa aali ibraahiim ,wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa aali ibraahiim fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.

Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim atas sekalian alam, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia

4.Dari jalan Abi Mas’ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshariy (jalan kedua)

للهم صل على محمد النبي الأمي وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد النبي الأمي وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim, wa baarik ‘alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid.

Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad yang ummi dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.Dan berkahilah Muhammad Nabi yang ummi dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia

5. Dari jalan Abi Sa’id Al Khudriy

اللهم صل على محمد عبدك ورسولك كما صليت على آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin ‘abdika wa rosuulika kamaa shol laita ‘alaa aali ibraahiim, wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibraahiim.

Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad hambaMu dan RasulMu, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim

6. Dari jalan seorang laki2 shabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

اللهم صل على محمد وعلى أهل بيته وعلى أزواجه وذريته كما صليت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد وبارك على محمد وعلى أهل بيته وعلى أزواجه وذريته كما باركت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ahli baitihi wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shallaita ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid , wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ahli baitihi wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid.

Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada ahli baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan kepada ahli baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagimana Engkau telah memberkahi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia

7. Dari jalan Abu Hurairah

اللهم صل على محمد و على آل محمد وبارك على محمد و على آل محمد كما صليت وباركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita wa baarokta ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid.

Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad,sebagaimana Engkau telah bershalawat dan memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia

8. Dari jalan Thalhah bin ‘Ubaidullah

اللهم صل على محمد و على آل محمد كما صليت على إبراهيم و على آل إبراهيم إنك حميد مجيد وبارك على محمد و على آل محمد كما باركت على إبراهيم و آل إبراهيم إنك حميد مجيد

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid, wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibraahiim wa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid.

Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim,sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”.


Kalangan ulama meyakini, saat nama Nabi disebut, dipuji, dan dirindukan maka ruh Nabi akan mengunjunginya. Itulah sebabnya mengapa dalam pembacaan berzanji ketika melantunkan shalawat badar, semua jamaah berdiri sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan akan kehadiran ruh Rasulullah, Allahumma shalli ‘alaih.

Sayidina Umar pernah ditanya oleh Rasulullah, siapa yang paling dia cintai. Dia menjawab, "Demi Allah yang paling aku cintai ialah diriku sesudah itu engkau." Nabi berkata, "Itu salah, mestinya engkau lebih mencintaiku daripada dirimu sendiri."

Lalu, Umar meralat, "Demi Allah, aku lebih mencintaimu baru mencintai diriku sendiri." Mari kita mencintai Rasulullah dengan memperbanyak shalawat. Semoga dengan shalawat Nabi kita bisa mendapatkan syafaat dan pertolongannya di akhirat, seperti yang telah dia janjikan. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Sumber : google





Artikel Selanjutnya Artikel Selanjutnya
Artikel Sebelumnya Artikel Sebelumnya