Islam adalah agama yang damai dan indah. Kedamaian dan keindahannya dapat dilihat dari ajarannya, kitab sucinya al-Qur'an, serta akhlak para penganutnya. Di dalam al-Qur'an banyak sekali kata-kata mutiara islami nan bijak yang bisa kita kutip sebagai kata kata motivasi kehidupan, selain itu banyak juga kata kata tentang cinta yang dapat menyentuh hati orang yang membacanya. Namun tak hanya dari Al-Quran, kata-kata bijak juga banyak didapatkan dari para sahabat Nabi serta tokoh-tokoh hebat Islam lainnya.
Berikut adalah kata-kata bijak islami yang penuh inspirasi yang kami pilihkan untuk anda, dengan harapan semoga kata-kata mutiara ini dapat memberi motivasi dan hikmah bagi kehidupan serta menambah rasa cinta kita kepada Islam, agara rahmatan lil alamin.
Adapun kata-kata penuh hikmah ini adalah merupakan kutipan dari beberapa nasehat para sahabat rasulullah Saw, kutipan dari para khalifah, tokoh-tokoh besar Islam, Ulama atau ustadz, dan lain-lain.
Betapa bodohnya manusia, Dia menghancurkan masa kini sambil mengkhawatirkan masa depan, tapi menangis di masa depan dengan mengingat masa lalunya. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu. ( Ali bin Abi Thalib)
Jadilah seperti bunga yg memberikan keharuman bahkan kepada tangan yg telah menghancurkannya. ( Ali bin Abi Thalib)
“Jangan membenci siapapun, tidak peduli berapa banyak mereka bersalah padamu. Hiduplah dengan rendah hati, tidak peduli seberapa kekayaanmu. Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu. Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit. Tetaplah berhubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, dan ampuni yang bersalah padamu. Jangan berhenti berdoa untuk yang terbaik bagi orang yang kau cintai. ( Ali bin Abi Thalib)
Orang cantik tidak selalu orang baik, tapi orang baik selalu cantik. ( Ali bin Abi Thalib)
Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan menganggap diamnya seseorang sebagai sikap sombongnya, bisa jadi dia sedang sibuk bertengkar dengan dirinya sendiri. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau kamu tidak akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi. ( Ali bin Abi Thalib)
Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan. ( Ali bin Abi Thalib)
Sebagian obat justru menjadi penyebab datangnya penyakit, sebagaimana sesuatu yang menyakitkan adakalanya justru menjadi obat penyembuh. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan biarkan kesulitan membuatmu gelisah, karena bagaimanapun juga hanya di malam yang paling gelap lah bintang-bintang tampak bersinar lebih terang. ( Ali bin Abi Thalib)
Teman sejati adalah dia yang selalu memberi nasehat ketika melihat kesalahanmu dan dia yang mau membelamu di saat kamu tidak ada. ( Ali bin Abi Thalib)
Aku tidak akan meninggalkan Sunnah Nabi untuk kepentingan siapapun. ( Ali bin Abi Thalib)
Memaafkan adalah kemenangan terbaik. ( Ali bin Abi Thalib)
Lebih mudah mengubah gunung menjadi debu daripada menanamkan cinta di hati yang dipenuhi dengan kebencian. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan pernah mengambil keputusan ketika sedang marah dan jangan pernah membuat janji ketika sedang senang. ( Ali bin Abi Thalib)
Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, dunia akan mengkhianatinya. ( Ali bin Abi Thalib)
Lebih baik mendengarkan musuh yang bijak daripada meminta nasihat dari teman yang bodoh. ( Ali bin Abi Thalib)
Sembunyikanlah kebaikan yang kamu lakukan, dan buatlah kebaikan yang telah kamu lakukan itu dikenal. ( Ali bin Abi Thalib)
Ada dua jenis manusia: 1) mereka yang mencari tapi tidak dapat menemukan, dan 2) mereka yang menemukan tapi masih menginginkan lebih. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan besarkan anakmu dengan cara orangtuamu membesarkanmu dulu, karena mereka lahir di zaman yang berbeda. ( Ali bin Abi Thalib)
Selalu ada cukup cahaya bagi orang yang mau melihat. ( Ali bin Abi Thalib)
Orang yang penuh harap akan terus mencari, sementara orang yang penuh ketakutan akan melarikan diri. ( Ali bin Abi Thalib)
Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. ( Ali bin Abi Thalib)
Kemarahan itu seperti bola api, tapi jika kamu menelannya, itu akan lebih manis daripada madu. ( Ali bin Abi Thalib)
Ucapan itu seperti obat, dosis kecilnya bisa menyembuhkan tapi jika berlebihan bisa membunuh. ( Ali bin Abi Thalib)
Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia memiliki karakter yang bagus, dia akan lebih menghormatimu, namun jika dia memiliki karakter buruk, dia akan merasa dirinya paling baik dari semuanya. ( Ali bin Abi Thalib)
Berhentilah membahas apa yang tidak kamu ketahui dan membicarakan tentang apa yang tidak menjadi perhatianmu. ( Ali bin Abi Thalib)
Betapa terhormatnya ilmu, bahwa orang yang tidak memilikinya mengatakan bahwa dia memiliki ilmu. dan betapa tidak terhormatnya kebodohan, bahwa orang yang memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan merasa kesepian di atas jalan kebenaran karena sedikitnya orang yang berada di sana. ( Ali bin Abi Thalib)
Sabar sesaat saja di saat marah akan menghemat ribuan penyesalan. ( Ali bin Abi Thalib)
Hidup hanyalah bayangan awan, mimpinya orang yang tertidur. ( Ali bin Abi Thalib)
Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut, bukan budak rumah tanggamu. ( Ali bin Abi Thalib)
Jagalah dirimu dari sifat marah. Karena kemarahan itu dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan. ( Ali bin Abi Thalib)
Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku. ( Ali bin Abi Thalib)
Berikan ribuan kesempatan kepada lawan untuk menjadi kawan, tapi jangan berikan satu kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan. ( Ali bin Abi Thalib)
Abaikan rasa sakit, atau jika tidak kamu tidak akan pernah merasa bahagia. ( Ali bin Abi Thalib)
Kehidupan itu cuma dua hari saja. Satu hari untukmu, satu hari melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Keduanya adalah ujian bagimu. ( Ali bin Abi Thalib)
Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: 1) di saat membutuhkan, 2) di belakangmu, dan 3) setelah kematianmu. ( Ali bin Abi Thalib)
Tidak ada yang bisa menjaga rahasiamu lebih baik daripada dirimu sendiri, maka jangan salahkan siapa pun orang yang mengungkapkan rahasiamu karena kamu sendiri tidak bisa menyembunyikannya. Rahasiamu adalah tawananmu, yang jika dilepaskan, itu akan membuatmu tahanan. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan megikuti mayoritas, tapi ikutilah jalan kebenaran. Hiduplah di dunia ini layaknya seorang pengembara, dan tinggalkan setiap kenangan manis di belakangmu. Sesungguhnya kita hanyalah tamu di sini, dan setiap tamu harus segera pergi. ( Ali bin Abi Thalib)
jangan katakan pada Allah ‘aku punya masalah besar’, tetapi katakan pada masalah bahwa ‘aku punya Allah Yang Maha besar’. ( Ali bin Abi Thalib)
Berikut adalah kata-kata bijak islami yang penuh inspirasi yang kami pilihkan untuk anda, dengan harapan semoga kata-kata mutiara ini dapat memberi motivasi dan hikmah bagi kehidupan serta menambah rasa cinta kita kepada Islam, agara rahmatan lil alamin.
Adapun kata-kata penuh hikmah ini adalah merupakan kutipan dari beberapa nasehat para sahabat rasulullah Saw, kutipan dari para khalifah, tokoh-tokoh besar Islam, Ulama atau ustadz, dan lain-lain.
Kata-kata Bijak Islam
1. Kata-kata bijak Ali bin Abi Thalib
Berikut adalah kata-kata bijak islami Ali bin Abi Thalib yang penuh inspirasi yang kami pilihkan untuk anda :Betapa bodohnya manusia, Dia menghancurkan masa kini sambil mengkhawatirkan masa depan, tapi menangis di masa depan dengan mengingat masa lalunya. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu. ( Ali bin Abi Thalib)
Jadilah seperti bunga yg memberikan keharuman bahkan kepada tangan yg telah menghancurkannya. ( Ali bin Abi Thalib)
“Jangan membenci siapapun, tidak peduli berapa banyak mereka bersalah padamu. Hiduplah dengan rendah hati, tidak peduli seberapa kekayaanmu. Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu. Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit. Tetaplah berhubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, dan ampuni yang bersalah padamu. Jangan berhenti berdoa untuk yang terbaik bagi orang yang kau cintai. ( Ali bin Abi Thalib)
Orang cantik tidak selalu orang baik, tapi orang baik selalu cantik. ( Ali bin Abi Thalib)
Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan menganggap diamnya seseorang sebagai sikap sombongnya, bisa jadi dia sedang sibuk bertengkar dengan dirinya sendiri. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau kamu tidak akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi. ( Ali bin Abi Thalib)
Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan. ( Ali bin Abi Thalib)
Sebagian obat justru menjadi penyebab datangnya penyakit, sebagaimana sesuatu yang menyakitkan adakalanya justru menjadi obat penyembuh. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan biarkan kesulitan membuatmu gelisah, karena bagaimanapun juga hanya di malam yang paling gelap lah bintang-bintang tampak bersinar lebih terang. ( Ali bin Abi Thalib)
Teman sejati adalah dia yang selalu memberi nasehat ketika melihat kesalahanmu dan dia yang mau membelamu di saat kamu tidak ada. ( Ali bin Abi Thalib)
Aku tidak akan meninggalkan Sunnah Nabi untuk kepentingan siapapun. ( Ali bin Abi Thalib)
Memaafkan adalah kemenangan terbaik. ( Ali bin Abi Thalib)
Lebih mudah mengubah gunung menjadi debu daripada menanamkan cinta di hati yang dipenuhi dengan kebencian. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan pernah mengambil keputusan ketika sedang marah dan jangan pernah membuat janji ketika sedang senang. ( Ali bin Abi Thalib)
Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, dunia akan mengkhianatinya. ( Ali bin Abi Thalib)
Lebih baik mendengarkan musuh yang bijak daripada meminta nasihat dari teman yang bodoh. ( Ali bin Abi Thalib)
Sembunyikanlah kebaikan yang kamu lakukan, dan buatlah kebaikan yang telah kamu lakukan itu dikenal. ( Ali bin Abi Thalib)
Ada dua jenis manusia: 1) mereka yang mencari tapi tidak dapat menemukan, dan 2) mereka yang menemukan tapi masih menginginkan lebih. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan besarkan anakmu dengan cara orangtuamu membesarkanmu dulu, karena mereka lahir di zaman yang berbeda. ( Ali bin Abi Thalib)
Selalu ada cukup cahaya bagi orang yang mau melihat. ( Ali bin Abi Thalib)
Orang yang penuh harap akan terus mencari, sementara orang yang penuh ketakutan akan melarikan diri. ( Ali bin Abi Thalib)
Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. ( Ali bin Abi Thalib)
Kemarahan itu seperti bola api, tapi jika kamu menelannya, itu akan lebih manis daripada madu. ( Ali bin Abi Thalib)
Ucapan itu seperti obat, dosis kecilnya bisa menyembuhkan tapi jika berlebihan bisa membunuh. ( Ali bin Abi Thalib)
Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia memiliki karakter yang bagus, dia akan lebih menghormatimu, namun jika dia memiliki karakter buruk, dia akan merasa dirinya paling baik dari semuanya. ( Ali bin Abi Thalib)
Berhentilah membahas apa yang tidak kamu ketahui dan membicarakan tentang apa yang tidak menjadi perhatianmu. ( Ali bin Abi Thalib)
Betapa terhormatnya ilmu, bahwa orang yang tidak memilikinya mengatakan bahwa dia memiliki ilmu. dan betapa tidak terhormatnya kebodohan, bahwa orang yang memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan merasa kesepian di atas jalan kebenaran karena sedikitnya orang yang berada di sana. ( Ali bin Abi Thalib)
Sabar sesaat saja di saat marah akan menghemat ribuan penyesalan. ( Ali bin Abi Thalib)
Hidup hanyalah bayangan awan, mimpinya orang yang tertidur. ( Ali bin Abi Thalib)
Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut, bukan budak rumah tanggamu. ( Ali bin Abi Thalib)
Jagalah dirimu dari sifat marah. Karena kemarahan itu dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan. ( Ali bin Abi Thalib)
Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku. ( Ali bin Abi Thalib)
Berikan ribuan kesempatan kepada lawan untuk menjadi kawan, tapi jangan berikan satu kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan. ( Ali bin Abi Thalib)
Abaikan rasa sakit, atau jika tidak kamu tidak akan pernah merasa bahagia. ( Ali bin Abi Thalib)
Kehidupan itu cuma dua hari saja. Satu hari untukmu, satu hari melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Keduanya adalah ujian bagimu. ( Ali bin Abi Thalib)
Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: 1) di saat membutuhkan, 2) di belakangmu, dan 3) setelah kematianmu. ( Ali bin Abi Thalib)
Tidak ada yang bisa menjaga rahasiamu lebih baik daripada dirimu sendiri, maka jangan salahkan siapa pun orang yang mengungkapkan rahasiamu karena kamu sendiri tidak bisa menyembunyikannya. Rahasiamu adalah tawananmu, yang jika dilepaskan, itu akan membuatmu tahanan. ( Ali bin Abi Thalib)
Jangan megikuti mayoritas, tapi ikutilah jalan kebenaran. Hiduplah di dunia ini layaknya seorang pengembara, dan tinggalkan setiap kenangan manis di belakangmu. Sesungguhnya kita hanyalah tamu di sini, dan setiap tamu harus segera pergi. ( Ali bin Abi Thalib)
jangan katakan pada Allah ‘aku punya masalah besar’, tetapi katakan pada masalah bahwa ‘aku punya Allah Yang Maha besar’. ( Ali bin Abi Thalib)
2. Kata-kata bijak Umar bin Khattab
Berikut adalah kata-kata bijak islami Umar bin Khattab yang penuh inspirasi yang kami pilihkan untuk anda:Orang yang paling aku sukai adalah dia yang mau menunjukkan kesalahanku. (Umar bin Khattab)
Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya. (Umar bin Khattab)
Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali jika itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa yang akan datang. (Umar bin Khattab)
Jangan tertipu oleh orang yang membacakan Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang bertindak sesuai dengan Alquran itu. (Umar bin Khattab)
Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah. (Umar bin Khattab)
Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang akan membinasakanmu. (Umar bin Khattab)
Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bersama mereka akan mencerahkan pikiran. –
Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. (Umar bin Khattab)
Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tak beriman merasa bangga akan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu akan keimanannya. (Umar bin Khattab)
Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku. (Umar bin Khattab)
Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karea itu adalah penyakit. (Umar bin Khattab)<
Sabar adalah bahan ramuan paling sehat dalam hidup kita. (Umar bin Khattab)
Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan Tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan. (Umar bin Khattab)
Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan. (Umar bin Khattab)
Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa. (Umar bin Khattab)
Aku tidak suka tetap di dunia ini kecuali karena tiga hal; Pertama, tempat di mana aku bisa meletakkan keningku di tanah untuk bersujud kepada Allah; Kedua, tempat orang-orang berilmu berkumpul, di mana aku bisa duduk bersama mereka untuk memetik perkataan yang baik, sebagaimana dipetiknya buah yang ranum; dan Ketiga, berjihad di jalan Allah. (Umar bin Khattab)
Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya. (Umar bin Khattab)
Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan. (Umar bin Khattab)
Menghindari dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan. (Umar bin Khattab)
Bersabarlah, karena kesabaran adalah sebuah pilar keimanan. (Umar bin Khattab)
Jagalah shalatmu. Karena ketika kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehilangan segalanya. (Umar bin Khattab)
Jika salah satu dari kalian tergelincir (dalam perbuatan dosa), perbaiki dia, doakan dia dan jangan bantu setan mendekatinya. (Umar bin Khattab)
Berpegang teguhlah pada kebenaran bahkan meski kebenaran itu membunuhmu. (Umar bin Khattab)
Keyakinan adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan. (Umar bin Khattab)
Jangan melupakan diri Anda sendiri saat menyampaikan nasehat kepada orang lain. (Umar bin Khattab)
Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredakan amarah itu. (Umar bin Khattab)
3. Kata Kata Bijak Islam Utsman Bin Affan
Berikut adalah kata-kata bijak islami Utsman bin Affan yang penuh inspirasi yang kami pilihkan untuk anda:Risau terhadap dunia adalah kegelapan bagi hati, risau terhadap akhirat adalah cahaya bagi hati. (Utsman bin Affan)
Di antara orang-orang yang berdosa, yang paling parah adalah dia yang meluangkan waktunya untuk membahas kesalahan orang lain. (Utsman bin Affan)
Derajat keimanan yang paling tinggi adalah bahwa kamu menganggap dirimu selalu berada di hadapan Allah. (Utsman bin Affan)
Tanda-tanda orang arif (orang yang mengenal Allah dengan segala keagungan-Nya) itu ada delapan macam, yaitu; 1) Hatinya selalu berada di antara rasa cemas dan harap, 2) Lidahnya selalu memuja dan memuji Allah, 3) Kedua mata penuh rasa malu dan tangis, 4) Kecenderungannya antara mengabaikan dunia dan mencari ridha Tuhannya. (Utsman bin Affan)
Ada empat hal yang tidak berguna, yaitu: 1) Ilmu tanpa amal, 2) Kekayaan tanpa diiringi dengan berinfak di jalan Allah, 3) Kesalehan yang hanya demi pamer, didorong oleh motivasi keduniawian, 4) dan umur yang panjang tanpa berbuat amal kebajikan. (Utsman bin Affan)
Andai hati kalian bersih, maka kalian tidak akan pernah merasa kenyang (bosan) dari membaca al-Qur’an. (Utsman bin Affan)
Ketika kaum Muslimin terpecah belah, keimanan mereka akan goyah dan akan kehilangan kekuatan persatuan di antara mereka. (Utsman bin Affan)
Ambillah hikmah dan pelajaran dari kisah orang-orang terdahulu. (Utsman bin Affan)
Tidak seorang pun yang menyembunyikan suatu rahasia di dalam hatinya kecuali Allah akan menampakkan pada raut wajahnya atau melalui perkataan yang terlontar dari lidahnya. (Utsman bin Affan)
Tiga hal yang aku sukai di dunia ini, yaitu; memberi makan kepada orang yang lapar, memberi pakaian kepada orang yang bertelanjang, dan membaca Al-Qur’an. (Utsman bin Affan)
Cukuplah bagi kamu bahwa orang yang iri kepadamu merasa tertekan pada saat kamu senang. (Utsman bin Affan)
Allah mencintai orang yang mau meninggalkan dunia, Malaikat mencintai orang yang mau meninggalkan dosanya, dan umat islam mencintai orang yang tidak tamak. (Utsman bin Affan)
Tergelincirnya lidah itu lebih berhaya daripada tergelincirnya kaki. (Utsman bin Affan)
4. Kata-kata Bijak Imam Asy-Syafi’i
Berikut adalah kata-kata bijak islami Imam Asy_Syafi'i yang penuh inspirasi yang kami pilihkan untuk anda:”Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, juga harus dengan ilmu.“ (Imam Syafi’i)
“Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya, maka tidak ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya.” (Imam Syafi’i)
”Pekerjaan terberat itu ada tiga: Sikap dermawan di saat dalam keadaan sempit, Menjauhi dosa di kala sendiri, Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.“ (Imam Syafi’i)
“Kebaikan itu ada di lima perkara: kekayaan hati, bersabar atas kejelekan orang lain, mengais rezeki yang halal, taqwa, dan yakin akan janji Allah Swt.” (Imam Syafi’i)
”Pilar kepemimpinan itu ada lima : perkataan yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa memberi nasehat dan menunaikan amanah.“ (Imam Syafi’i)
”Andaikan aku ditakdirkan mampu menyuapkan ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan ilmu.“ (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, cinta kepada dunia dan sekaligus cinta kepada Allah, maka dia telah berdusta.” (Imam Syafi’i)
“Jika ada seorang yang ingin menjual dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya.” (Imam Syafi’i)
“Orang-orang yang sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan.” (Imam Syafi’Ã)
“Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung -bahayanya- kebodohan.” (Imam Syafi’i)
“Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian?, sedangkan kain kafannya sedang di tenun.” (Imam Syafi’i)
“Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman, tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang.” (Imam Syafi’i)
“Betapa aku senang, jika semua ilmu yang aku ketahui dimengerti oleh semua orang, maka dengannya aku mendapat pahala, meskipun mereka tidak memujiku.” (Imam Syafi’i)
“Jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Kalau dia berani meninggalkan Allah, apalagi meninggalkan kamu.” (Imam Syafi’i)
“Banyak orang yang mengatakan: mencintai wanita itu sangat menyiksa. Tapi, sebenarnya yang sangat menyiksa itu adalah mencintai orang yang tidak mencintaimu.” (Imam Syafi’i) <
“Engkau takkan mampu menyenangkan semua orang. Karena itu, cukup bagimu memperbaiki hubunganmu dengan Allah, dan jangan terlalu peduli dengan penilaian manusia.” (Imam Syafi’i)
“Sebagaimana Tuhanmu telah mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan khawatirkan rezekimu untuk esok hari.” (Imam Syafi’i)
“Jika semua orang menjauh ketika engkau mendapat kesulitan, maka ketahuilah bahwa Allah Swt ingin membuatmu kuat dan Ia akan menjadi penolongmu.” (Imam Syafi’i)
“Silahkan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing.” (Imam Syafi’i)
“Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna.” (Imam Syafi’i)
“Kemuliaan diri (marwah) itu rukunnya ada 4: Akhlak yang baik, dermawan, rendah hati dan taat beribadah.” (Imam Syafi’i)
“Do’a di saat tahajud adalah umpama busur panah yang melesat tepat mengenai sasaran.” (Imam Syafi’i)
“Kamu seorang manusia yang dijadikan dari tanah dan kamu juga akan disakiti (dihimpit) dengan tanah.” (Imam Syafi’i)
”Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfa’at.“ (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa yang menasehatimu dengan cara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar menasehatimu. Kemudian barangsiapa yang menasehatimu dihadapan orang banyak, ia sebenarnya menghinamu.” (Imam Syafi’i)
“Dosa-dosa-ku kelihatan terlalu besar buatku, tapi setelah kubandingkan dengan keampunan-Mu, ternyata keampunan-Mu jauh lebih besar.” (Imam Syafi’i)
“Bumi Allah amatlah luas namun suatu saat apabila takdir sudah datang angkasapun serasa sempit.” (Imam Syafi’i)
“Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu.” (Imam Syafi’i)
“Sebesar-besar aib (keburukan) adalah kamu mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan itu terdapat dalam diri kamu sendiri.” (Imam Syafi’i)
“Aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu, tapi aku akan kalah pada 1 orang yang jahil karena ia tidak tahu akan landasan ilmu.” (Imam Syafi’i)
“Ilmu itu seperti air. Jika ia tidak bergerak: maka ia akan menjadi keruh lalu membusuk.” (Imam Syafi’i)
“Kesabaran adalah akhlak mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala rintangan.” (Imam Syafi’i)
“Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan. Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan. Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati. Maka, berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju ke depan.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu; dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa jika engkau menyenangkannya, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu. Begitu juga ketika kau membuatnya marah, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu.” (Imam Syafi’i)
“Tak akan sempurna (akal) seorang laki-laki, kecuali dengan empat hal; beragama, amanah, pemeliharaan dan penjagaan diri, serta ketenangan dan ketabahan.” (Imam Syafi’i)
“Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan.” (Imam Syafi’i)
“Siasat manusia jauh lebih dahsyat dari siasat binatang.” (Imam Syafi’i)
“Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh (karena-kuper).” (Imam Syafi’i)
“Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya.” (Imam Syafi’i)
“Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib.”
“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i)
Tidak ada seorangpun yang hidup dengan tanpa adanya orang yang dicintai dan orang yang dibenci, kalau memang demikian realitasnya, maka hendaknya ia senantiasa bersama orang-orang yang taat kepada Allah Swt.” (Imam Syafi’i)
“Karakter umum manusia adalah pelit, termasuk hal yang menjadi kebiasaannya adalah apabila ada orang yang mendekatinya, maka ia akan menjauhinya, dan apabila ada orang yang menjauh darinya, iapun akan mendekati orang itu.” (Imam Syafi’i)
“Janganlah kamu berkonsultasi kepada orang yang di rumahnya tidak terdapat makanan, karena hal tersebut menandakan tidak berfungsinya akal mereka.” (Imam Syafi’i)
“Bukanlah orang yang berakal itu manakala dihadapkan kepadanya perkara yang baik dan perkara yang buruk, lantas ia memilih yang baik, akan tetapi dikatakan orang berakal apabila dihadapkan kepadanya dua hal yang buruk lantas ia memilih yang paling ringan keburukannya di antara keduanya.” (Imam Syafi’i)
“Perdebatan dalam agama akan mengeraskan hati dan menimbulkan rasa dendam.“ (Imam Syafi’i)
“Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?” Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. Jika ia mengingkarinya, maka katakan kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.” (Imam Syafi’i)
“Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena -sulitnya- ia belajar, dan ia tidak menyukai pelajaran.” (Imam Syafi’i)
“Sejelek-jelek bekal menuju ke alam akhirat adalah permusuhan dengan sesamanya.” (Imam Syafi’i)
“Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.” (Imam Syafi’i)
“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.” (Imam Syafi’i)
“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i)
“Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” (Imam Syafi’i)
“Orang yang paling Zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah : orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati ) di depan orang yang tidak menghargainya. menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak ada nilai manfaat. mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya. (Imam Syafi’i)
“Siapa yang menginginkan khusnul khotimah dipenghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.”
(Imam Syafi’i)
“Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap. Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.” (Imam Syafi’i)
“Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa benar dalam berukhuwah dengan saudaranya, maka kekurangannya akan diterima, kelemahannya akan ditutupi dan kesalahan-kesalahannya dima’afkan.” (Imam Syafi’i)<
“Orang yang berakal adalah mereka yang dapat menjaga dirinya dari segala perbuatan tercela.” (Imam Syafi’i)
“Tiada kebahagiaan yang menyamai persahabatan dengan saudara yang satu keyakinan, dan tiada kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka.” (Imam Syafi’i)
“Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa yang ditertawakan karena suatu masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan masalah tersebut.” (Imam Syafi’i)<
“Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa menyimpan rahasianya, maka kebaikan ada di tangannya.” (Imam Syafi’i)
“Dunia hanyalah bangkai yang berbau yang dimakan anjing-anjing. Anjing-anjing itu hanya ingin menarik-narik dan merobeknya. Apabila engkau menghindarinya maka dirimu akan selamat apabila engkau ikut menariknya berarti engkau berebutan dengan anjing.” (Imam Syafi’i)
“Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur dan melemahkan ibadah.” (Imam Syafi’i)
“Sebuah keterlambatan tak akan mengurangi rizkimu. Dan rizkimu pun tak akan bertambah dengan kepayahan badanmu.” (Imam Syafi’i)
”Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari.“ (Imam Syafi’i)
“Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada maka tak ada perbedaan bagimu antara dirimu sendiri dan para hartawan.” (Imam Syafi’i)
”Jika engkau melihat seseorang berjalan di atas air dan bisa terbang di udara, maka janganlah kehebatan itu menjadikan engkau lengah dan terheran-heran kepadanya, sampai engkau mengetahui secara persis atas apa yang di kerjakannya itu berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.“ (Imam Syafi’i)
“Kepandaian itu ada dalam masalah agama, bukan dalam masalah keturunan, kalau saja kepandaian diukur dalam masalah keturunan, maka tak ada satu orang pun yang cakap seperti Fatimah putri Rasulullah Saw dan putri-putri beliau yang lain.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa mempelajari Al-Qur’an, maka mulia nilainya. Barangsiapa berbicara tentang fiqih, maka akan berkembang kemampuannya. Barangsiapa menulis Hadits, maka akan kuat hujjahnya. Barangsiapa mengkaji bahasa, maka akan lembut tabiatnya. Barangsiapa mengkaji ilmu hitung, maka akan sehat pikirannya. Barangsiapa tidak menjaga jiwanya, maka ilmunya tidak akan berguna baginya.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai, dan barangsiapa yang diminta keridhaannya namun tidak ridha, maka dia adalah syetan.” (Imam Syafi’i)
“Besarnya rasa takut itu sesuai dengan kapasitas ilmunya. Tiada seorang alim pun yang ia takuti kecuali kepada Allah Swt. Yang merasa aman akan marah Allah Swt, dialah si-jahil. Yang merasa takut akan marah Allah Swt, dialah si-arif.” (Imam Syafi’i)
5. Kata-kata Bijak Imam Al-Ghazali
Berikut adalah kata-kata bijak islami Imam Al-Ghazali yang penuh inspirasi yang kami pilihkan untuk anda:Sifat utama pemimpin ialah beradab dan mulia hati. Ilmu itu kehidupan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada kezaliman dan tenaga badan daripada kelemahan.(Imam Al-Ghazali)
Barangsiapa yang memilih harta dan anak – anaknya daripada apa yang ada di sisi Allah, niscaya ia rugi dan tertipu dengan kerugian yang amat besar. (Imam Al-Ghazali)
Taqwa adalah menjalankan perintah-perintah Allah yang Maha Tinggi dan berpaling dari apa yang Allah telah dilarang. (Imam Al-Ghazali)
Jika berjumpa dengan anak-anak – katakanlah bahwa anak-anak itu lebih mulia daripada kita, kerana anak-anak ini belum banyak melakukan dosa daripada kita. Apabila bertemu dengan orang tua – bahwa dia lebih mulia daripada kita kerana dia sudah lama beribadat. Jika berjumpa dengan orang alim – dia lebih mulia daripada kita kerena banyak ilmu yang telah mereka pelajari dan ketahui. Apabila melihat orang jahil – mereka lebih mulia daripada kita kerena mereka membuat dosa dalam kejahilan, sedangkan kita membuat dosa dalam keadaan mengetahui. Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia kerana mungkin satu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya. (Imam Al-Ghazali)
Ciri yang membedakan manusia dan hewan adalah ilmu. (Imam Al-Ghazali)
Manusia adalah manusia mulia yang mana ia menjadi mulia kerana ilmu, tanpa ilmu mustahil ada kekuatan. (Imam Al-Ghazali)
Barangsiapa yang menghabiskan waktu berjam – jam lamanya untuk mengumpulkan harta kerana ditakutkan miskin, maka dialah sebenarnya orang yang miskin. (Imam Al-Ghazali)
Yang jauh itu waktu, Yang dekat mati, Yang besaar itu nafsu , Yang berat itu amanah ,Yang mudah berbuat dosa ,Yang panjang itu amal saleh ,Yang indah saling memaafkan. (Imam Al-Ghazali)
Sesiapa yang berumur melebihi empat puluh tahun sedangkan kebaikannya masih belum melebihi kejahatannya, maka layaklah ia mempersiapkan dirinya untuk memasuki neraka. (Imam Al-Ghazali)
Kita tidak akan sanggup mengekang amarah dan hawa nafsu secara keseluruhan hingga tidak meninggalkan bekas apapun dalam diri kita. Namun jika mencoba untuk mengendalikan keduanya dengan cara latihan dan kesungguhan yang kuat, tentu kita akan bisa. (Imam Al-Ghazali)
Kamu mesti meyakinkan hati bahawa apa yang Allah telah menetapkan yang paling sesuai dan paling bermanfaat untuk kamu. (Imam Al-Ghazali)
Barangsiapa yang meyombongkan diri kepada salah seorang daripada hamba – hamba Allah, sesungguhnya ia telah bertengkar dengan Allah pada haknya. (Imam Al-Ghazali)
Berani adalah sifat mulia kerana berada di antara pengecut dan membuta tuli. (Imam Al-Ghazali)
Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan. (Imam Al-Ghazali)
Waktu akan terasa jauh apabila kita tidak pandai untuk memanatkan dengan baik ,waktu akan berjalan terus sesuai dangan perputaran dari, dari detik ke menit,. dari hari ke minggu dari minggu ke bulan , dari bulan ketahun .Apabila sudah berlalu tidak akan mungkin kembali lagi.seperti pepata arab mengatakan waktu bagaikan pedang. (Imam Al-Ghazali)
Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan. (Imam Al-Ghazali)
Sesalilah segala perbuatan yang tercela dan merasa malulah dihadapan Allah SWT. (Imam Al-Ghazali)
Kalau besar yang dituntut dan mulia yang dicari,maka payah melaluinya, panjang jalannya dan banyak rintangannya. Kalau besar yang dituntut dan mulia yang dicari,maka payah melaluinya, panjang jalannya dan banyak rintangannya. (Imam Al-Ghazali)
Aku akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan mencari jika untuk selain Allah (Imam Al-Ghazali)
Jadikan kematian itu hanya pada badan kerana tempat tinggalmu ialah liang kubur dan penghuni kubur sentiasa menanti kedatanganmu setiap masa. (Imam Al-Ghazali)
Pelajari ilmu syariat untuk menunaikan segala perintah Allah SWT dan juga ilmu akhirat yang dapat menjamin keselamatanmu di akhirat nanti. (Imam Al-Ghazali)
Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal.
Kata-kata lembut melunakkan hati yang lebih keras dari batu, kata-kata kasar mengeraskan hati yang lebih lembut dari sutra. (Imam Al-Ghazali)
Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. (Imam Al-Ghazali)
Pemurah itu juga suatu kemuliaan kerana berada di antara bakhil dan boros. (Imam Al-Ghazali)
Apa yang ditakdirkan akan menjadi milik Anda meskipun jika itu di bawah dua gunung. Dan yang bukan ditakdirkan untuk Anda tidak akan Anda dapat sekalipun hanya berada di antara kedua bibir Anda. (Imam Al-Ghazali)
Bersungguh – sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan kerana jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan. (Imam Al-Ghazali)
Cinta merupakan sumber kebahagiaan dan cinta terhadap Allah harus dipelihara dan dipupuk, suburkan dengan shalat serta ibadah yang lainnya. (Imam Al-Ghazali)
Dengarkan dan perhatikan segala yang dikatakan oleh ibu bapakmu, selama masih dalam batas batas agama. (Imam Al-Ghazali)
Kerja seorang guru tidak ubah seperti kerja seorang petani yang sentiasa membuang duri serta mencabut rumput yang tumbuh di celah-celah tanamannya. (Imam Al-Ghazali)
Bantulah sekuat tenaga temanmu yang sedang memerlukan sebelum dia meminta batuan. (Imam Al-Ghazali)
Sesungguhnya kebahagiaan, kesenangan, dan kenikmatan sesuatu bergantung pada kondisi dasarnya. (Imam Al-Ghazali)
Kondisi dasar sesuatu adalah menyangkut untuk apa ia diciptakan. Oleh karena itu, kenikmatan mata adalah dengan melihat yang indah-indah.(Imam Al-Ghazali)
Kenikmatan telinga adalah dengan mendengar suara-suara merdu. Begitulah seterusnya untuk anggota badan lainnya. Namun, khusus berkaitan dengan hati, kenikmatannya hanyalah manakala ia dapat mengenal Allah swt., karena hati diciptakan untuk itu. (Imam Al-Ghazali)
Jika manusia mengetahui apa yang tidak diketahuinya, maka senanglah ia. Begitu juga dengan hati. Manakala hati mengenal Allah swt., maka senanglah ia, dan ia tidak sabar untuk ‘menyaksikan-Nya’. (Imam Al-Ghazali)
Tidak ada yang maujud yang lebih mulia dibanding Allah, karena setiap kemuliaan adalah dengan-Nya dan berasal dari-Nya. (Imam Al-Ghazali)
Setiap ketinggian ilmu adalah jejak yang dibuat-Nya, dan tidak ada pengetahuan yang lebih digdaya dibanding pengetahuan tentang diri-Nya. (Imam Al-Ghazali)
Janganlah engkau meyimpan harta benda melebihi dari apa yang dibutuhkan. Rasulullah saw. bersabda: “Ya Allah, jadikanlah rizki keluarga Muhammad itu sekadar untuk mencukupi kebutuhan” (Imam Al-Ghazali)
Jangan biarkan hati Anda mendapatkan kesenangan dengan pujian dari orang lain atau Anda akan sedih dengan kecaman mereka. (Imam Al-Ghazali)
Nasehat itu mudah, yang musykil ialah menerimanya kerana ia pahit terasa kepada si hamba hawa nafsu, sebab barang yang terlarang sangat disukainya (Imam Al-Ghazali)
Pelajari ilmu syariat untuk menunaikan segala perintah Allah SWT dan juga ilmu akhirat yang dapat menjamin keselamatanmu di akhirat nanti. (Imam Al-Ghazali)
Jagalah rahasia temanmu, tutupilah keburukannya dan diamlah jangan memperbesar kesalahannya yang sedang dibicarakan oleh orang lain. (Imam Al-Ghazali)
Hiduplah kamu bersama manusia sebagaimana pohon yang berbuah, mereka melemparinya dengan batu, tetapi ia membalasnya dengan buah. (Imam Al-Ghazali)
Hadapi kawan atau musuhmu itu dengan wajah yang menunjukkan kegembiraan, kerelaan penuh kesopanan dan ketenangan. (Imam Al-Ghazali)
Jangan menampakkan sikap angkuh dan sombong. Ilmu itu kehidupan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada kezaliman dan tenaga badan daripada kelemahan. (Imam Al-Ghazali)
Nafsu adalah suatu keingininan untuk melakukan hal hal yang berlawanan dengan ajaran agama, hukum, apabila dalam kehidupan ini sudah dikuasai nafsu maka kehidupan ini akan semerawut , kita tidak tahu lagi mana yang halal , mana yang haram , mana yang jadi milik kita , mana hak orang lain . (Imam Al-Ghazali)
Ilmu yang tidak disertakan dengan amal itu namanya gila dan amal yang tidak disertai ilmu itu akan sia-sia.
Hindarilah segala tipu daya yang tidak terpuji dalam mencari nafkah, dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT selalu melimpahkan segala usaha kebaikan apapun sertailah dengan tawakkal kepadanya. (Imam Al-Ghazali)
Carilah teman untuk menenangkan hati dan fikiran, maka perhatikanlah baik baik tentang keselamatanmu dan kesejahteraannya. (Imam Al-Ghazali)
Yang paling besar di bumi ini bukan gunung dan lautan, melainkan hawa nafsu yang jika gagal dikendalikan maka kita akan menjadi penghuni neraka. (Imam Al-Ghazali)
Demikianlah postingan tentang kata-kata bijak islami yang penuh inspirasi, semoga kata-kata mutiara ini dapat memberi motivasi dan hikmah bagi kehidupan serta menambah rasa cinta kita kepada Islam, agara rahmatan lil alamin.
Pastikan anda terus mengunjungi blog www.islampedia.xyz untuk mendapatkan update terbaru tentang kata-kata bijak Islam
Postingan ini memiliki 0 Comments
Berkomentarlah dengan bijak!!
EmoticonEmoticon