-->

Tuesday, May 22, 2018


Niat berpuasa - Berpuasa haruslah didahului dengan niat, adapun Niat (Arab: نية Niyyat) berarti keinginan dalam hati untuk melakukan suatu tindakan yang ditujukan hanya kepada Allah, sedangkan berpuasa artinya adalah  tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu, maka secara bahasa "niat berpuasa" dapat kita artikan keinginan dalah hati untuk secara sukarela berpantang dari makanan, minuman dan keduanya, perbuatan buruk  dan segala hal yang membatalkannya untuk periode waktu tertentu.

Bicara tentang puasa maka yang pertama terlintas di benak kita adalah "puasa ramadhan", padalah dalam Islam kita mengenal beberapa puasa selain puasa wajib pada bulan Ramadhan tetapi juga banyak amalan puasa-puasa sunnah lainnya.


Beberapa macam puasa dalam Islam yang wajib diketahui :


1. Puasa Wajib
  • Puasa Ramadhan, yaitu puasa yang wajib dilaksanakan oleh orang-orang yang beriman sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 183 yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa
  • Puasa Qadha atau yang biasa disebut puasa ganti ramadhan, yaitu puasa yang dilaksanakan sebagai pengganti puasa yang bolong pada saat Ramadhan dikarenakan halangan tertentu sesuai firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 184 yang artinya : "(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu :memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” 
  • Puasa Kifarat (Kafarat) adalah puasa yang dilakukan untuk menebus dosa akibat melakukan dosa besar yaitu membunuh yang dijelaskan melalui firman Allah SWT dalam surah An-Nisaa’ ayat 92 serta dosa melanggar sumpah yang difirmankan Allah dalam surah Al-Maidah ayat 89.
  • Puasa Nadzar, yaitu puasa yang wajib dilaksanakan sesuai nadzarnya. Rasulullah bersabda “Apabila seseorang bernadzar menjalankan puasa, maka nadzar itu harus dipenuhinya” (H.R. Bukhori)
2. Puasa Sunnah
  • Puasa  Syawal, yaitu puasa yang dilaksanakan setelah hari raya Idul Fitr selama enam hari.
  • Puasa Tarwiyah atau puasa yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah atau 2 hari menjelang Idul Adha
  • Puasa Hari Arafah, yaitu puasa untuk menghapuskan dosa-dosa tahun lalu dan akan datang yang dilakukan pada hari atau tanggal 9 Dzulhijjah.
  • Puasa Tasu'a (9 Muharram), yaitu puasa pada tanggal 9 bulan Muharram
  • Puasa Assyuro’ (10 Muharram), yaitu puasa untuk menghapus dosa-dosa tahun sebelumnya.  Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro’ dan mengirinya dengan puasa 1 hari sebelum dan sesudahnya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10.
  • Puasa Sya’ban, yaitu puasa yang dilaksanakan pada bulan Sya’ban. Disunnahan memperbanyak puasa pada bulan ini karena bulan ini adalah bulan dimana semua amal diangkat kepada Robb (H.R. An-Nasa’i dan Abu Daud, Hasan)
  • Puasa bulan Harom atau puasa pada bulan yang dimuliakan, yaitu bulan Dzulka'idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
  • Puasa Senin dan Kamis, yaitu puasa yang dilakukan pada hari senin dan hari kamis dimana kedua hari tersebut adalah hari amal ibadah manusia diangkat.
  • Puasa Dawud, yiatu puasa yang dilakukan dilakukan dengan berseling-seling yaitu satu hari berpuasa, maka besoknya tidak, kemudian berpuasa lagi, lalu besoknya tidak, begitu seterusnya.
  • 10. Puasa Ayyamul Bidh
  • Puasa Ayyamul bidh atau biasa disebut puasa hari-hari putih, yaitu puasa yang dilakukan pada tiga hari pertengahan bulan seperti pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan hijriah.
Itulah beberapa macam puasa dalam Islam yang wajib diketahui, dan dibawah ini adalah bacaan niat berpuasa dalam bahasa arab serta terjemahannya.


Niat Berpuasa :


  • Niat Puasa Ramadhan :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA

Artinya :Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

  • Niat Puasa Qadha :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى 

NAWAITU SHOUMA GHODIN 'AN QADAA'IN FARDHO ROMADHOONA LILLAHI TA'ALAA

Artinya : "Aku niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala"


  • Niat Puasa Kifarat (Kafarat) :
نوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِكَفَارَةِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA GHADIN KIFARATI FADHAN LILLAHI TA'ALA

Artinya: “Saya niat puasa esok untuk melaksanakan kifarat (dalam hati menyebut puasa kifaratnya ) fardu karena Allah ta’ala."

  • Niat Puasa Nadzar :
نَوَيْتُ صَوْمَ النَّذَرِ لِلَّهِ تَعَالىَ
NAWAITU SHAUMAN NADZARI LILLAHI TA'ALA

artinya : "Aku niat puasa nadzar alasannya yaitu Tuhan Ta'ala."

  • Niat Puasa Syawal :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ ِستَةٍ ِمنْ شَوَالٍ سُنَةً ِللَه تَعَالَي

NAWAITU SHOUMA GHODIN 'ANSITTATIN MIN SYAWAALI SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA

Artinya : "Saya niat berpuasa sunnah enam haru bulan Syawal karena Allah"

  • Niat Puasa Tarwiyah :
نويت صوم ترويه سنة لله تعالى 

NAWAITU SHAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALA

artinya: "Saya niat puasa tarwiyah, sunnah karena Allah ta'ala"

  • Niat Puasa Arafah :
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA ARAFATA SUNNATAN LILLAHI TA'ALA

Artinya : "Niat saya puasa Arafah sunnah karena Allah ta’ala."

  • Niat Puasa Tasu'a (9 Muharram) :
                                     نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA TASU'A SUNNATAN LILLAHITA' ALA

Artinya: "Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala"

  • Niat Puasa Asyuro' (10 Muharam):
نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA 'ASYURA SUNNATAN LILLAHI TA'AALAA

Artinya :
"Saya niat puasa hari 'Asyura, sunnah karena Allah ta'ala."

  • Niat Puasa Sya'ban:
نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى

NAWAITU SHAUMA SYAHRI SYAHBAN LILLAHI TA'AALAA

Artinya :
"Saya niat puasa bulan sya'ban, sunnah karena Allah ta'ala."

  • Niat Puasa bulan Harom:
نويت صوم شهر رجب سنة لله تعالى

NAWAITU SHAUMA SYAHRI RAJABA LILLAHI TA'AALAA

Artinya :
"Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah ta'ala."

  • Niat Puasa Senin Kamis:
a. Niat Puasa Hari Senin

نويت صوم يوم الاثنين سنة لله تعالى

NAWAITU SHAUMA YAUMUL ISNAIN SUNNATAN LILLAHI TA'AALAA

Artinya :
"Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah ta'ala."

b. Niat Puasa Hari Kamis

نويت صوم يوم الخميس سنة لله تعالى

NAWAITU SHAUMA YAUMUL KHAMISI SUNNATAN LILLAHI TA'AALAA

Artinya :
"Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta'ala."

  • Niat Puasa Daud :
نويت صوم داود سنة لله تعالى

NAWAITU SHAUMA DAAWUD SUNNATAN LILLAHI TA'AALAA

Artinya :
"Saya niat puasa Daud, sunnah karena Allah ta'ala."

  • Niat Puasa Ayyamul bidh :
نويت صوم ايام البيض سنة لله تعالى

NAWAITU SHAUMA AYYAAMI BIIDH SUNNATAN LILLAHI TA'AALAA

Artinya :
"Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah ta’ala."


Artikel Selanjutnya Artikel Selanjutnya
Artikel Sebelumnya Artikel Sebelumnya