Sadaqah Jariyah adalah tindakan amal sukarela berkelanjutan dan merupakan salah satu cara termudah untuk membantu mereka yang membutuhkan di seluruh dunia.
Dalam Islam, ada banyak sekali bentuk-bentuk amalan, termasuk Zakat dan Shadaqah. Meskipun kedua jenis amal itu berhubungan, namun ada perbedaan penting antara keduanya.
Zakat adalah tindakan amalan yang hukumnya wajib dan merupakan salah satu dari Rukun Islam, sedangkan Sadaqah, di sisi lain, sepenuhnya bersifat sukarela, dan membawa berbagai manfaat bagi penerima dan pemberi..
Shadaqah dapat dibagi menjadi dua kategori:
Shadaqah, yang berarti ‘amal’, adalah konsep pemberian sukarela dalam Islam. Istilah ini berasal dari kata dasar Arab 'sidq', yang berarti ketulusan. Jadi memberikan shadaqah dianggap sebagai tanda iman yang tulus.
Shadaqah berkaitan dengan tindakan amal sukarela terhadap makhluk lain, baik melalui kedermawanan, cinta, kasih sayang atau keyakinan. Tindakan ini tidak selalu fisik atau mataeri; hal-hal sederhana seperti perbuatan baik, uluran tangan, senyuman, membimbing orang lain menuju jalan yang benar dan mencegah kejahatan serta semua tindakan yang dilihat sebagai tindakan-tindakan sesat.
Shadaqah berbeda dari zakat, karena itu tidak wajib pada setiap jenis kekayaan surplus. Dijelaskan dalam Al-Qur'an sebagai ‘pinjaman yang indah’, sedekah mencakup tindakan pemberian amal yang dilakukan karena belas kasih, cinta, persahabatan atau kemurahan hati. Ini dapat diberikan kepada siapa saja, dan itu tidak memiliki batasan atau pedoman. Dalam agama Islam, bahkan senyum dianggap sebagai shadaqah.
Shadaqah jariyah adalah sebuah perbuatan amal yang bersifat sukarela dan berkelanjutan, untuk memberi manfaat bagi orang lain untuk hari ini dan untuk masa depan juga. Tindakan-tindakan ini lebih bermanfaat bagi penerima, dan, dengan demikian dapat menguntungkan si pemberi sadaqah juga.
"Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak." – (QS.Al-Hadiid :18)
Dalam Islam, ada banyak hadits tentang sadaqah yang menggambarkan manfaat dari tindakan-tindakan ini. Dipercaya oleh banyak orang bahwa imbalan atas tindakan-tindakan ini begitu besar sehingga dapat berlanjut lama ahkan manfaatnya dirasakan hingga si pemberi sadaqah telah meninggal dunia, asalkan manfaat dari tindakan tersebut terus dirasakan oleh orang lain.
Bahkan, banyak yang memilih untuk melakukan tindakan-tindakan sadaqah jariyah atas nama orang-orang yang mereka cintai yang meninggal sebagai hadiah yang terus berlangsung untuk memberi manfaat bagi orang yang meninggal di akhirat mereka.
Shadaqah dapat diberikan sebagai bentuh hadiah pemberian untuk acara-acara khusus seperti pernikahan, kelahiran, dan kesuksesan pribadi, sebagai tanda syukur kepada Allah (swt). Dan sadaqah juga dapat diberikan dalam contoh kesedihan dan kehilangan, atau atas nama orang lain.
Penjelasan tentang Shadaqah Jariyah
Dalam Islam, ada banyak sekali bentuk-bentuk amalan, termasuk Zakat dan Shadaqah. Meskipun kedua jenis amal itu berhubungan, namun ada perbedaan penting antara keduanya.
Zakat adalah tindakan amalan yang hukumnya wajib dan merupakan salah satu dari Rukun Islam, sedangkan Sadaqah, di sisi lain, sepenuhnya bersifat sukarela, dan membawa berbagai manfaat bagi penerima dan pemberi..
Shadaqah dapat dibagi menjadi dua kategori:
Shadaqah
Shadaqah, yang berarti ‘amal’, adalah konsep pemberian sukarela dalam Islam. Istilah ini berasal dari kata dasar Arab 'sidq', yang berarti ketulusan. Jadi memberikan shadaqah dianggap sebagai tanda iman yang tulus.
Shadaqah berkaitan dengan tindakan amal sukarela terhadap makhluk lain, baik melalui kedermawanan, cinta, kasih sayang atau keyakinan. Tindakan ini tidak selalu fisik atau mataeri; hal-hal sederhana seperti perbuatan baik, uluran tangan, senyuman, membimbing orang lain menuju jalan yang benar dan mencegah kejahatan serta semua tindakan yang dilihat sebagai tindakan-tindakan sesat.
Sadaqah Jariyah
Shadaqah berbeda dari zakat, karena itu tidak wajib pada setiap jenis kekayaan surplus. Dijelaskan dalam Al-Qur'an sebagai ‘pinjaman yang indah’, sedekah mencakup tindakan pemberian amal yang dilakukan karena belas kasih, cinta, persahabatan atau kemurahan hati. Ini dapat diberikan kepada siapa saja, dan itu tidak memiliki batasan atau pedoman. Dalam agama Islam, bahkan senyum dianggap sebagai shadaqah.
Shadaqah jariyah adalah sebuah perbuatan amal yang bersifat sukarela dan berkelanjutan, untuk memberi manfaat bagi orang lain untuk hari ini dan untuk masa depan juga. Tindakan-tindakan ini lebih bermanfaat bagi penerima, dan, dengan demikian dapat menguntungkan si pemberi sadaqah juga.
Manfaat Shadaqah dalam Islam
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak." – (QS.Al-Hadiid :18)
Dalam Islam, ada banyak hadits tentang sadaqah yang menggambarkan manfaat dari tindakan-tindakan ini. Dipercaya oleh banyak orang bahwa imbalan atas tindakan-tindakan ini begitu besar sehingga dapat berlanjut lama ahkan manfaatnya dirasakan hingga si pemberi sadaqah telah meninggal dunia, asalkan manfaat dari tindakan tersebut terus dirasakan oleh orang lain.
Bahkan, banyak yang memilih untuk melakukan tindakan-tindakan sadaqah jariyah atas nama orang-orang yang mereka cintai yang meninggal sebagai hadiah yang terus berlangsung untuk memberi manfaat bagi orang yang meninggal di akhirat mereka.
Shadaqah dapat diberikan sebagai bentuh hadiah pemberian untuk acara-acara khusus seperti pernikahan, kelahiran, dan kesuksesan pribadi, sebagai tanda syukur kepada Allah (swt). Dan sadaqah juga dapat diberikan dalam contoh kesedihan dan kehilangan, atau atas nama orang lain.