Senin, 22 Oktober 2018 bertepatan dengan peringatan hari Santri Nasional, masyarakat dihebohkan dengan beredarnya sebuah video pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. Dalam video yang berdurasi sekitar 2 menit lebih 5 detik itu terlihat beberapa orang berseragam "diduga" oknum banser sedang melakukan pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid.
Video ini sontak membuat netizen bereaksi. Banyak yang mengecam perilaku pembakaran yang ada di video tersebut, namun ada juga yang membelanya.
Reaksi beragam netizen ini membuat ramai media sosial. FPI pun tak ikut mengomentari video tersebut.
"Kami FPI mengecam keras adanya pembakaran bendera Tauhid dgn alasan apapun !!". Kata twitter @lembagaf (Lembaga Informasi Front_FPI)
Selain FPI, komentar juga datang dari netizen lainnya.
Beberapa saat setelah video pembakaran bendera menjadi viral, Ketua Umum GP Ansor memberikan tanggapannya :
"Saya sudah cek teman-teman di Garut, tempat di mana pembakaran itu terjadi. Sudah saya tanyakan juga ke pengurus di sana, teman-teman yang membakar itu melihat bendera tersebut sebagai bendera HTI," ujar Yaqut saat dimintai konfirmasi, Senin (22/10/2018).
"Saya mencoba memahami dari sudut pandang yang berbeda bahwa apa yang dilakukan teman-teman itu adalah upaya menjaga kalimat tauhid. Jika bukan bendera yang ada tulisan tauhidnya, bisa jadi, oleh mereka tidak dibakar, tetapi langsung buang saja ke comberan," ujarnya.
"Membakar bendera yang ada tulisan kalimat tauhid tersebut, hemat saya, teman-teman ingin memperlakukan sebagaimana jika mereka menemukan potongan sobekan mushaf Alquran. Mereka akan bakar sobekan itu, demi untuk menghormati dan menjaga agar tidak terinjak-injak atau terbuang di tempat yang tidak semestinya," sambungnya
Terkait peristiwa ini, Yaqut memberi himbauan kepada anggotanya agar tidak lagi melakukan pembakaran. namun menyerahkan ke aparat keamanan jika menemukan lagi bendera serupa.
Video ini sontak membuat netizen bereaksi. Banyak yang mengecam perilaku pembakaran yang ada di video tersebut, namun ada juga yang membelanya.
Reaksi beragam netizen ini membuat ramai media sosial. FPI pun tak ikut mengomentari video tersebut.
"Kami FPI mengecam keras adanya pembakaran bendera Tauhid dgn alasan apapun !!". Kata twitter @lembagaf (Lembaga Informasi Front_FPI)
Kami FPI mengecam keras adanya pembakaran bendera Tauhid dgn alasan apapun !!!@ustadtengkuzul @cholilnafis @maspiyuuu @AkunTofa pic.twitter.com/6gHh6OKR7M— Lembaga Informasi Front (@LembagaF) 22 Oktober 2018
Selain FPI, komentar juga datang dari netizen lainnya.
Nah lho, kemarahan umat Islam akibat pembakaran bendera kalimat Tauhid mulai bermunculan.— Tukang Sapu Jalanan (@_Cahayawaktu) 22 Oktober 2018
Entah apa yg ada diotak anggota Banser itu waktu membakar bendera Tauhid. pic.twitter.com/QuQ4RMi6eA
Kalau sudah begini bagaimana coba, makanya waktu pembagian otak jangan membolos akibatnya melakukan tindakan tanpa dipikir dulu pic.twitter.com/CReviSXx3Y— Tukang Sapu Jalanan (@_Cahayawaktu) 22 Oktober 2018
Semakin bergulir kemarah umat Islam, wajar saja orang Islam yg waras pasti akan tersinggung dn marah melihat tindakan tanpa otak tsb pic.twitter.com/8ShEyxCVPH— Tukang Sapu Jalanan (@_Cahayawaktu) 22 Oktober 2018
Beberapa saat setelah video pembakaran bendera menjadi viral, Ketua Umum GP Ansor memberikan tanggapannya :
"Saya sudah cek teman-teman di Garut, tempat di mana pembakaran itu terjadi. Sudah saya tanyakan juga ke pengurus di sana, teman-teman yang membakar itu melihat bendera tersebut sebagai bendera HTI," ujar Yaqut saat dimintai konfirmasi, Senin (22/10/2018).
Bahkan dilansir dari situs news.detik.com, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas memiliki perspektif sendiri terkait peristiwa ini. Dia mengatakan pembakaran yang dilakukan itu untuk menghormati dan menjaga kalimat tauhid.
"Saya mencoba memahami dari sudut pandang yang berbeda bahwa apa yang dilakukan teman-teman itu adalah upaya menjaga kalimat tauhid. Jika bukan bendera yang ada tulisan tauhidnya, bisa jadi, oleh mereka tidak dibakar, tetapi langsung buang saja ke comberan," ujarnya.
"Membakar bendera yang ada tulisan kalimat tauhid tersebut, hemat saya, teman-teman ingin memperlakukan sebagaimana jika mereka menemukan potongan sobekan mushaf Alquran. Mereka akan bakar sobekan itu, demi untuk menghormati dan menjaga agar tidak terinjak-injak atau terbuang di tempat yang tidak semestinya," sambungnya
Terkait peristiwa ini, Yaqut memberi himbauan kepada anggotanya agar tidak lagi melakukan pembakaran. namun menyerahkan ke aparat keamanan jika menemukan lagi bendera serupa.
Postingan ini memiliki 0 Comments
Berkomentarlah dengan bijak!!
EmoticonEmoticon