Apa yang akan menyelamatkan kita pada Hari Pembalasan? Apakah kita akan dicintai berdasarkan ras atau warna kulit kita? Tidak. Lalu apa itu? Ia adalah sebuat tempat di dalam tubuh kita yang Allah subhanahu wa ta’alaa jadikan sesuatu yang paling berharga bagi manusia yaitu : IMAN. Itu adalah hatimu.
Apa yang menguntungkan anda dalam pandangan Allah, subhanahu wa ta’alaa adalah keadaan hati Anda. Apa yang akan menyelamatkan anda pada Hari Penghakiman adalah qalbun saleem — hati yang sehat.
Mari kita mulai mencari tahu tentang posisi hati yang luar biasa dalam Islam dan mempelajari rahasia dari hati yang sehat.
"Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada." [Quran, 22: 46]
Untuk mulai melakukan sesuatu di dalam kehidupan, kita harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan; dengan pengetahuan itu kita dapat membedakan mana yang penting mana yang tidak. Maka setelah itu kita bebas untuk melakukan sesuatu itu. Nabi salallaahu ‘alaihi wa sallam berkata : "Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati" [HR Bukhari dan Muslim]
Allaah 'azza wajalla banyak sekali menyebutkan kata "hati" (qalbu dalam bahasa Arab) di dalam Al-Quran tentang. Jika kata naas (manusia, manusia) digunakan 241 kali, namun kata "hati" digunakan tidak kurang dari 137 kali.
Keadaan hati kita akan memutuskan apa yang kita lakukan dengan pengetahuan kita. Akankah kita mendapat manfaat dari mengaji/belajar atau tidak? Misalnya, jika Anda mendengar ayat Al-Qur'an atau hadits, apakah itu membuat Anda merasa ingin langsung mempraktekkannya atau tidak membawa pengaruh apapun? Apapun jawabannya, itu akan memberitahu Anda tentang keadaan hati Anda.
Dosa berdampak pada hati ; ia dapat menyebabkan hati menjadi tertutup sehingga cahaya pengetahuan tidak mencapainya lagi dan ayaat Allah tidak mempengaruhi diri kita lagi. Semoga Allah 'azza wajal melindungi kita dari ini.
Ada banyak penyakit yang kita temukan di hati kita, seperti kecemburuan, iri hati, keserakahan, nafsu, dan ria. Dan kita harus berusaha untuk memurnikan hati kita dan kembali ke Allaah dengan hati yang bersih. Seorang bijak pernah membuat doa ini: 'Ya Allah murnikan hatiku dari apa pun selain dariMu.'
Hati dan Pikiran
Ketika mengucapkan kata ‘Pikirkan!” Sebagian besar dari kita menunjuk ke kepala kita, bukan? Berapa banyak dari kita menunjuk ke hati kita ketika kita mengatakan "Pikirkan?" Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, "Taqwa ada di sini," dan dia menunjuk ke dadanya. [Muslim, at-Tirmidzi, Ahmad]
Subhanallah, salah satu fungsi hati adalah ta'aqqul (berpikir). Allah subhanahu wa ta’alaa memberi kita hati untuk memahami, merefleksikan, dan menjelaskan.
Ibnu Taymiyyah rahimahullaah mengatakan bahwa banyak dokter dan filsuf telah mengatakan bahwa pikiran ada di otak, jadi kita berpikir dan memahami dengan otak kita dan tidak dengan hati kita. Dia kemudian mengatakan bahwa pusat itu sebenarnya adalah hati. Ibnu Katheer berkata: Para filsuf arogan mengatakan bahwa pikiran ada di otak. [Tafsir ibn Kathir vol 4 p.508]
Percaya, tidak percaya, mengerti, memahami, memiliki ketenangan, merasa bingung, tawakal dan khusyuk adalah semua fungsi dari hati.
Nama-nama yang berbeda untuk "Hati" dalam Al-Quran
Dalam Al-Quran, Allah subhanahu wa ta’alaa menggunakan kata-kata yang berbeda untuk menggambarkan hati; qalb, fu’aad dan sadr.
Qalbu adalah kata umum untuk hati dan kata dasar berarti sesuatu yang berubah dengan mudah. Ketika Allah (swt) mengacu pada iman dan penyakit-penyakit hati, Dia menggunakan kata qalb.
Fu'ad berasal dari yang berarti "terbakar" atau nyala api dan digunakan ketika hati diradang oleh emosi. Contoh yang indah adalah ketika Allah menggambarkan keadaan hati ibu Musa alaihi salam: Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah).. [Al-Quran, 28:10] Bayangkan bagaimana hatinya meradang dengan emosi ketika dia meletakkan anak yang baru lahir, dan menyusui di sungai!
Sadr berarti “dada.” Ketika Allaah 'azza wajal mengacu pada rahasia, Dia menggunakan kata sadr, seperti dalam Suratun Naas: "yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia". [Quran, 114: 5]
Perhatikan bagaimana memahami kata-kata dalam Al Qur'an membukakan pintu makna baru untuk kita!
Apa yang Anda Lakukan dengan Hati Anda?
Sekarang pertanyaannya adalah, kemana hatimu terpaut dan melekat? Apakah itu melekat pada rumah anda, uang, acara tv favorit, atau ke momen-momen spesial yang Anda habiskan dengan Al-Quran dan membaca tentang Nabi?
Allah 'azza wajal berfirman : . . kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. [Quran, 26:89]
Bagaimana kita bisa melatih hati kita untuk menjadi murni dan suci?
Saya berdoa agar andapun sama inginnya dengan saya!
Tetapi sebelum melakukannya, ambillah langkah yang sangat penting ini: tanyakan pada Allaah 'azza wajalla dengan nama-namaNya yang indah untuk memurnikan hatimu. Dia adalah Al-Wahhaab (Maha Pemberi), jadi mintalah kepada-Nya agar memberi Anda hati yang murni. Dia adalah Al-Waduud (Maha Penyayangi), jadi minta Dia untuk mengisi hatimu dengan cinta untuk-Nya. Itu sesederhana itu.
Sekarang saatnya untuk menguji diri anda sendiri, apakah pada hati anda melekat tanda-tanda hati yang murni dan suci??