-->

Saturday, September 29, 2018

Bulan memang belum dihuni manusia. Namun titik-titik di permukaan Bulan, yang bopeng dengan banyaknya kawah telah dinamai oleh Asosiasi Astronomi Internasional (IAU).

Nah ngomong-ngomong soal nama di permukaan satelit Bumi itu, ternyata terdapat 24 kawah Bulan yang dinamai dengan nama cendekiawan populer dari kemajuan Arab dan Islam.

Dikutip dari Muslimheritage, Rabu 6 Juni 2018, pengabadian nama kawah di permukaan Bulan dengan nama cendekiawan muslim tersebut diadopsi dalam tiga gelombang sekitar abad 20. Pertama pada 1935, lantas 1970 dan terakhir 1976.

Gelombang kesatu penaman memakai nama latin. Misalnya nama yang diabadikan yaitu Alhazen, Azophi, Alpetragius, Albataneus, Alfraganus dan lainnya. Belakangan gagasan nama cendekiawan muslim dari gelombang selanjutnya memakai nama Arab dan Islam.

Nama-nama cendekiawan yang diabadikan menjadi nama titik di permukaan Bulan ini merefleksikan keberagaman dan kekayaan kemajuan Islam terhadap ilmu pengetahuan universal.


Namun dari penamaan kawah itu, IAU terdapat yang menggunakan nama latin dari cendekiawan muslim bukan nama asli figur muslim. Di samping itu, tidak seluruh usulan nama cendekiawan muslim yang dikemukakan untuk nama permukaan di Bulan, diamini IAU.

Ilustrasi permukaan Bulan, hasil fiksi tim Badan Antariksa Eropa (ESA).   Salah satunya nama cendekiawan muslim yang gagal diamini IAU yaitu nama kawah Abduh di Bulan. Nama ini merujuk pada pengarang dan pemikir Islam asal Mesir, Muhammad Abduh.   Berikut susunan nama cendekiawan muslim yang diabadikan di permukaan Bulan. Kumpulan mengandung nama yang dipilih di permukaan Bulan, nama asli, bidang keilmuan, dan tahun persetujuan nama cendekiawan:

 24 Nama Ilmuan Arab dan Islam yang Kini Diabadikan Di Bulan


1. Abulfeda (Isma'il Ibn Abu al-Fida/geografer/1935)

2. Abulwafa (Abu al-Wafa al-Buzajani/matematikawan dan astronom/1970)

3. Al-Bakri (Abu ‘Ubayd Abdallah Ibn ‘Abd al-Aziz Ibn Muhammad al-Bakri/geografer/1976)

4. Al-Biruni (Abu ar-Rayhan Muhammad ibn Ahmad al-Biruni/astronom/1970)

5. Al-Khwarizmi (Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi/matematikawan dan astronom/1973)

6. Al-Marrakushi (Abu ‘Ali al-Hasan Ibn ‘Ali al-Marrakushi/astronom dan matematikawan/1976)

7. Albategnius (Muhammed b. Jaber Al-Battani/astronom dan matematikawan/1935)

8. Alfraganus (Abu 'l-'Abbas Ahmad Ibn Muhammad Ibn Kathir al-Farghani/astronom/1935)

9. Alhazen (Abu Ali al-Hasan Ibn al Haytham/astronom dan fisikawan/1935)

10. Al Manon (Abu Ja'far Abdallah al-Ma'mun ibn Harun al-Rashid/astronom/1935)

11. Al-Petragius (Abu Ishaq Nur al-Din Al-Bitruji Al-Ishbili/astronom/1935)

12. Arzachel (Abu Ishaq Ibrahim ibn Yahya al-Naqqash al-Zarqalluh or al-Zarqali/matematikawan/1935)

13. Avicenna (Abu ‘Ali al-Hussayn Ibn Sina/fisikawan dan filosof/1970)

14. Azophi (Abderrahman al-Sufi/astronom/1935)

15. Geber (Abu Muhammad Jabir Ibn Aflah al-Ishbili/astronom/1935)

16. Ibn Battuta (Abu Abd Allah Muhammad Ibn ‘Abd Allah Ibn Battuta/geografer/1976)

17. Ibn Firnas (‘Abbas Ibn Firnas/teknologis dan penemu/1976)

18. Ibn Yunus (Abu al-Hasan ben Ahmad ibn Yunus al-Sadafi/astronom/1970)

19. Ibn-Rushd (Abu al-Walid Muhammad Ibn Ahmad Ibn Rushd/fisikawan dan filosof/1976)

20. Messala (Ma-sha' Allah ibn Athari al-Basri/astronom dan astrolog/1935)

21. Nasireddin (Muhammad ibn Muhammad ibn al-Hasan al-Tusi/ilmuwan/1935)

22. Omar Khayyam (Omar Khayyam or al-Khayyami/astronom-matematikawan/1970)

23. Thebit (Thabit Ibn Qurrah al-Sabi' al-Harrani Thabit Ibn Qurra/astronom/1935)

24. Ulugh Beigh (Ulugh Beg/astronom/1961).

copas viva.co.id


Postingan ini memiliki 0 Comments

Berkomentarlah dengan bijak!!
EmoticonEmoticon

Artikel Selanjutnya Artikel Selanjutnya
Artikel Sebelumnya Artikel Sebelumnya