-->

Saturday, September 29, 2018

Sholawat Badar dan Sejarahnya


‎Sholatullah salamulloh ‘ala thoha rosulillah
Sholatullah salamulloh ‘ala yaasiin habibillah
Tawasalnaa bibismillah wa bil hadi rosulillah
Wa kulli majahid lillah Bi ahlil badri ya Allah

Sholawat Allah dan salamNya semoga tercurah kepada Thaha Rasulullah
Sholawat Allah dan salamNya semoga tercurah kepada Yasin Habibillah
Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan pemberi petunjuk, Rosulalloh
Dan dengan seluruh orang yang berjihad di jalan Allah, serta dengan ahli Badr, ya Allah

Kyai Ali Mansur ialah seorang kyai pencipta Sholawat Badar yang paling terkenal dikalangan NU.

Di samping menjabat sebagai ketua pengurus NU Kabupaten Bayuwangi, ia pun menjabat sebagai kepala kantor Departemen Agama Banyuwangi. Dilihat sisi nasab, Kyai Ali Mansur ialah seorang cucu dari KH. Muhammad Shiddiq Jember.

Banyak orang yang tidak tahu bahwa Sholawat Badar diciptakan oleh Kyai Ali Mansur yaitu orang asli Indonesi.

Kebanyakan orang menyangka bahwa Sholawat Badar ialah sholawat atau madah produk Arab. Padahal, sebenarnya Sholawat Badar baru terkenal sesudah 1960 sebab memang baru digubah oleh Kyai Ali Mansur pada tahun 1960.

Riwayat terciptanya Sholawat Badar ini sarat degan misteri dan teka-teki. Dalam Antonologi NU, di suatu malam, Kyai Ali Mansur tidak dapat tidur. Hatinya merasa gelisah erus menerus memikirkan kondisi politik yang semakin tidak menguntungkan NU. Orang-orang PKI semakin mendominasi di pedesaan.


Sambil merenung, Kyai Ali Mansur terus memainkan penanya diatas kertas, mencatat syair-syair dalam Bahasa Arab. Dia memang dikenal mahir menciptakan syair semenjak menjadi santri di Lirboyo Kediri.

Kegelisahan Kyai Ali berbaur dengan rasa heran kerena malam sebelumnya dia memiliki mimpi didatangi semua Habaib berjubah putih-hijau. Semakin heran lagi sebab pada ketika yang sama istrinya mimpi bertemu dengan Rosululloh.

Keesokan harinya, mimpi tersebut ditanyakan pada Habib Hadi al-Haddar Banyuwangi. “Itu ialah Ahli Badar, ya akhi”. jawab Habib Hadi.

Kedua mimpi aneh dan terjadi secara bersamaan itulah yang mendorong dirinya meniptakan syair, yang lantas dikenal dengan Sholawat Badar.

Keheranan hadir lagi sebab keesokan harinya banyak tetangga yang datang kerumahnya sambil membawa beras, daging, dan barang-barang lainnya layaknya akan mengunjungi orang yang bakal punya hajat mantu. Mereka bercerita bahwa pada pagi-pagi buta, rumah mereka didatangi orang berjubah yang memberitahu bahwa dirumah Kyai Ali Mansur bakal ada pekerjaan besar. Mereka diminta membantu. Maka, mereka menolong sesuai dengan kemampuannya.

Siapa orang berjubah putih itu???

Pertanyaan tersebut terus mengiang dalam pikiran Kyai Ali Mansur tanpa ada jawaban. Akan tetapi, malam itu tidak sedikit orang bekerja di dapur guna menyambut kedatangan tamu, yang mereka sendiri tidak tahu "tamu" tersebut siapa, dari mana datangnya, dan ada urusan apa.

Menjelang matahari terbit, serombongan Habib berjubah putih-putih hijau yang dipimpin Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi dari Kwitang Jakarta datang kerumah Kyai Ali Mansur.

"ﺍﻟﺤـﻤﺪﺍﻟﻠﻪ " ucap Kyai Ali Mansur saat melihat orang-orang yang datang ternyata Habib yang paling dihormati keluarganya.

Setelah mengobrol agak lama, membicarakan perkembangan PKI dan situasi politik yang tidak menguntungkan, Habib Ali al-Habsyi menanyakan topik lain yang tidak diperkirakan oleh Kyai Ali Mansur sebelumnya.

“Ya akhi, mana syair yang ente bikin kemarin??? Tolong ente bacakan dan lagukan dihadapan kami-kami," kata Habib Ali al-Habsyi.”

Tentu saja Kyai Ali Mansur terkejut, karena ternyata Habib Ali al-Habsyi tahu apa yang digarap Kyai Ali semalam.

Segera saja Kyai Ali memungut kertas yang berisi daftar Sholawat Badar hasil gubahannya semalam, kemudian melagukannya di hadapan mereka. Kebetulan Kyai Ali pun mempunyai suara yang bagus. Para Habaib mendengarkannya dengan khusyuk seraya meneteskan air mata terharu dengan bait-bait syair Sholawat Badar.

Al-Allamah sayyid Abdurrohman bin musthofa Al-Idrus ( bermukim di mesir ), mengaku (dalam keterangan Beliau mengenai sholawatnya sayyid Ahmad Al-Badawi. Komentar ini di tulis dalam buku yang berjudul Miraatu Al-Syumus fi manaqibi Aali Al-Idrus. bahwa di akhir zaman nanti, saat sudah tidak di temukan seorang murobbi (Mursyid) yang mengisi syarat, tidak terdapat satu juga amalan yang dapat mengantarkan seseorang wushul (ma’rifat) untuk Allah kecuali bacaan Sholawat untuk Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam, baik dalam suasana tidur maupun terjaga.

Kemudian masing-masing amalan tersebut mungkin di terima dan barangkali juga ditolak kecuali bacaan sholawat untuk Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam yang tentu di terima, sebab memuliakan Nabi. Sayyid Abdur Rohman meriwayatkan penjelasan tersebut menurutkesepakatan ulama’.

Ketahuilah sesungguhnya semua ulama’ sudah sepakat atas diwajibkannya membaca “Sholawat dan Salam” guna Baginda Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam.

Secara umum, menyimak sholawat untuk nabi, adalahhal yang agung dan keutamaannya pun paling banyak. Membaca sholawat, merupakan format ibadah, yang sangat utama dan sangat besar pahalanya. Sampai-sampai beberapa kaum “arifin”, mengatakan : sungguhnya sholawat itu, bisa mengantarkan pengamalnya untuk ma’rifat kepada Allah, meskipun tanpa guru spiritual ( mursyid )” . Karena guru dan sanadnya, langsung melalui Nabi.

Ingat ! Setiap sholawat yang dibaca seseorang selalu ditujukan kepada beliau dan beliau membalasnya dengan do’a yang serupa (dengan kata lain nabi tahu siapa saja yang bersholawat untuk beliau dan nabi membalas sholawat dengan do’a yang serupa untuk pembaca nya tadi)

Syair lirik, text arab, dan terjemahan (arti) Solawat Badar Gubahan KH. M. Ali Mansur Shiddiq



(1)
صَلَاةُ اللَّهْ سَـلَامُ اللَّهْ   *   عَـلَى طَــهَ رَسُـوْلِ اللَّهْ
صَلَاةُ اللَّهْ سَـلَامُ اللَّهْ   *   عَلَى يَـس حَبِـيْبِ اللَّهْ

Sholaatullooh, salaamullooh  *  ‘Alaa thohaa rosuulillah
Sholaatullooh, salaamullooh  *  ‘Alaa yaasiin habiibillaah.

Semoga Shalawat (rahmat ta’zhim) dan salam (kesejahteraan) Allah dilimpahkan kepada Thaha (Nabi Muhammad), seorang utusan Allah.. Shalawat dan salam Allah semoga dilimpahkan-Nya kepada Yasin(Nabi Muhammad), kekasih Allah


(2)

تَـوَسَّلْنَـا  بِـبِسْمِ   اللَّهْ   *   وَ بِالْـهَادِي رَسُـوْلِ اللَّهْ
وَ كُـلِّ مُـجَـاهِـدِ اللَّهْ  *    بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Tawassalnaa bibismillaah  *  Wa bil haadii rosuulillaah.
Wakulli mujaahidillaah  *  Bi ahlil badri yaa Allooh.

Kami bertawassul (berperantaraan) dengan Bismillah, dengan al-Hadi (Nabi Muhammad, pembawa hidayah), utusan Allah, dan dengan perantaraan semua pejuang fisabilillah, terutama dengan (perantaraan) Ahli badar, Ya Allah.


(3)

إِلَــهِـيْ سَـلِّـمِ الْاُمَّــةْ   *   مِنَ الْلآفَـاتِ وَ النِّـقْـمَةْ
وَ مِـنْ هَـمٍّ  وَ مِـنْ غُـمَّةْ  *   بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Ilaahii wallimil ummah  *  Minal ‘aafaati wan niqmah.
Wa min hammin wa min ghummah  * Bi Ahlil badri yaa Allooh.

Ya Tuhanku! Selamatkan umat Islam dari bala’ bencana, malapetaka, serta kesusahan dan kegelisahan. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!


(4)

إِلَـهِـيْ نَـجِّـنَا وَاكْـشِفْ  *   جَـمِـيْعَ أَذِيَّـةٍ وَ اصْرِفْ
مَكَائِـدَ الْـعَدَا وَ الْـطُـفْ  *   بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Ilaahii najjinaa waksyif  *  Jamii’a adziyyatin washrif.
Makaa-idal ‘adaa walthuf  * Bi Ahlil badri yaa Allooh

Ya Tuhanku! Selamatkan kami. Hilangkan semua yang menyakitkan kami. Gagalkan tipudaya (rekayasa jahat) musuh. Dan bersikap lemah lembutlah kepada kami. Berkat (perantaraan) Ahli Badar, Ya Allah!


(5)

إِلَـهِيْ نَفِّسِ الْكُرَبَـا *   مِنَ الْعَاصِيْنَ وَ الْعَـطْـبَا
وَ كُـلَّ بَـلِــيَّـةٍ   وَ  وَبَــا  *    بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Ilaahii naffisil kurobaa  *  Minal ‘aashiina wal ‘athbaa.
Wa kulla baliyyatin wa wabaa  *  Bi Ahlil badri yaa Allooh.

Ya Tuhanku! Lenyapkan berbagai kesusuhan, bala'-bencana dan berbagai penyakit menular, akibat dari perbuatan para ahli maksiat dan pengrusak. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!


(6)

فَكَـمْ  مِنْ رَحْـمَةٍ حَصَلَتْ  *   وَكَـمْ مِـنْ  ذِلَّـةٍ  فَصَلَتْ
وَ كَـمْ مِـنْ نِـعْمَةٍ  وَصَلَتْ  *   بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Fakam min rohmatin hasholat  *  Wa kam min dzillatin fasholat.
Wakam min ni’matin washolat  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Banyak sudah rahmat yang berhasil kita raih. Tidak terhitung kerendahan yang tersingkir. Dan tidak sedikit kenikmatan yang kita terima. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!


(7)

وَكَـمْ أَغْـنَـيْتَ ذَا الْعُمْرِ  *    وَ كَمْ أَوْلَيْتَ ذَا الْفَـقْـرِ
وَكَـمْ عَافَـيْتَ ذَا الْـوِزْرِ  *    بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Wakam aghnaita dzal ‘umri  *  Wakam aulaita dzal faqri.
Wakam ‘aafaita dzal wizri  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Banyak sudah Engkau membuat kaya orang-orang. Tidak terhitung jumlahnya Engkau curahkan (kenikmatan) kepada orang yang membutuhkan. Dan tidak sedikit Engkau berikan ampunan kepada orang-orang yang berdosa. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!


(8)
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَلْبِ *   جَـمِيْعَ الْأَرْضِ مَعْ رَحْبِ
فَانْـجُ مِـنَ الْبَلَا الصَّعْبِ  *  بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ


Laqod dhooqot ‘alal qolbi  *  Jamii’al ardhi ma’ rohbi.
Fanju minal balas sho’bi  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Sungguh, seluruh dataran bumi yang terbentang luas ini benar-benar terasa sempit oleh hati (yang sedang susah). Karenanya, selamatkan kami dari bala’ bencana yang menyulitkan ini. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!


(9)

أَتَـيْنَـا طَالِبَ الـرِّفْـقِ   *   وَ جُـلَّ الْـخَـيْرِ وَ السَّعْدِ
فَوَسِّعْ مِنْـحَةَ الْأَيْدِي   *   بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Ataita thoolibar rifqi  *  Wajullal khoirc was sa’di.
Fawassi’ min-hatal aidii  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Kami datang seraya memohon kasih sayang, kebajikan dan kebahagiaan hidup. Karenaitu, bentangkan uluran anugerah-Mu kepada kami. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!


(10)

فَلَا تَـرْدُدْ   مَع  الْخَـيْـبَـةْ   *   بَلِ اجْعَلْنَـا عَلَى الطَّيْبَةْ
أَيَا ذَا الْعِـزِّ وَ الْـهَـيْـبَةْ   *   بِـاَهْـلِ الْبَـــدْرِ   يَـا اَللَّهْ

Falaa tardud ma’al khoibah  *  Balij’alnaa ‘alat thoibah.
Ayaa dzal ‘izzi wal haibah  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Jangan Engkau tolak (permohonan kami), sehingga mengalami kerugian. Sebaliknya, jadikan kami selalu diatas kebaikan. Wahai Tuhan Pemilik kemuliaan dan kewibawaan. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!

‎(11)

وَ إِنْ  تَـرْدُدْ     فَـمَـنْ نَـأْتـِي  *   بِنَـيْـلِ جَـمِيْـعِ حَاجَاتِي
أَيَـا جَـالِـي الْـمُـلِـمَّـاتِ  *  بِـاَهْـلِ الْبَـــدْرِ  يَـا اَللَّهْ


Wa in tardud faman na’ytii  *  Binaili jamii’I haajaatii.
Ayaa jaalil mulimmaatii  * Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Jika Engkau tolak (permohonan kami), lantas kepada siapa kami akan datang mengadu untuk tercapainya seluruh hajat kami? Wahai Tuhan Yang meringankan penderitaan. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!


(12)

إِلَـهِي اغْفِـرْ وَأَ كْـرِمْنَـا  *  بِنَـيْـلِ مَـطَالِـبٍ مِـنَّـا
وَ دَفْـــعِ  مَــسَـاءَةٍ   عَــنَّـا   *    بِـاَهْـلِ الْبَـــدْرِ   يَـا اَللَّهْ


Ilaahighfir wa akrimnaa  *  Binaili mathoolibin minnaa.
Wa daf’i masaa-atin ‘annaa  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Ya Tuhanku! Ampuni dan muliakan kami dengan memperoleh apa saja yang kami mohon, dan dengan tercegahnya kejahatan musuh dari kami. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!


(13)

إِلَـهِي أَنْــتَ    ذُوْ لُـطْـــفٍ   *     وَ ذُوْ فَضْلٍ وَ ذُوْ عَطْفٍ
وَ كَـمْ  مِـنْ كُـرْبَـةٍ تَـنْـفِي  *   بِـاَهْــلِ الْـبَــدْرِ يَـا اَللَّهْ

Ilaahii anta dzuu luthfin  *  Wadzuu fadhlin wa dzuu ‘athfin.
Wakam min kurbatin tanfii  * Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Ya Tuhanku! Engkau Pemilik kelemah-lembutan, Pemilik anugerah dan kasih sayang. Sudah berapa banyak kegelisahan yang Engkau lenyapkan. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!


(14)

وَ صَلِّ عَلَى النَّبِي الْـبِـرِّ  *  بِلَا عَــدٍّ   وَ لَا حَــصْرِ
وَ  آلِ     سَـــادَةِ   غُــــــرِّ  *  بِـاَهْـلِ الْـبَـدْرِ يَـا اَللَّهْ

Washolli ‘alan-nabil birri  *  Bilaa ‘addin wala hashri.
Wa aali saadati ghurri  *  Bi Ahlil badri yaa Alloh.

Limpahkan shalawat (rahmat ta'zhim) kepada Seorang Nabi yang baik hati, tanpa terhingga dan tanpa hitungan. Limpahkan juga shalawat tersebut kepada keluarga beliau, para sayyid yang mulia. Berkat Ahli Badar, Ya Allah!


(15)

صَلِّ وَ سَلِّمْ لِلنَّبِي خَيْرِ الْبَشَرِ *   وَ الْآلِ وَ الْبَدْرِ قِنـَا مِنْ كُلِّ شَرِّ
أَللَّهُـمَّ لَا تُؤَاخِذْنَا بِالْجَرِيْرَة  *   وَ أَصْلِحْ لَنَا الْعَلَانِيَة وَ السَّرِيْرَة

Sholli wasallim linnabiyyi khoiril basyar  * wal aali wal badri qinaa min kulli syarr
Alloohumma laa tu-aakhidznaa bil jariirah *  wa ashlih lanal ‘alaaniyati wassariiroh

Limpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, sebaik-baik manusia, beserta keluarga dan Ahli Badar. Lindungi kami dari semua kejahatan.

Ya Allah! Jangan Engkau siksa kami akibat keburukan amal perbuatan kami. (Akan tetapi) perbaguslah perilaku lahir dan batin kami.



Postingan ini memiliki 0 Comments

Berkomentarlah dengan bijak!!
EmoticonEmoticon

Artikel Selanjutnya Artikel Selanjutnya
Artikel Sebelumnya Artikel Sebelumnya